Ini Dia Biang Keladi Meroketnya Harga Telur Ayam
Ilustrasi. foto: jatengpos.com
MUSTANIR.COM, Jakarta – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebagai pemicu lonjakan harga telur ayam. Sebab, bahan baku untuk pakan ayam ras merupakan komoditas impor.
“Harga pakan naik karena dolar AS,” ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu. Mendag pun berencana menemui pengusaha pakan ternak untuk bersama-sama mencari solusi atas kondisi tersebut.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo mengonfirmasi alasan Mendag. Menurut dia, kurs rupiah per Januari masih berada di level Rp 13.500 per dolar AS. Namun, kurs sekarang mencapai Rp 14.300 sampai Rp 14.400 per dolar AS. “Bahan baku yang memang impor,” kata Utomo kepada Republika.co.id di Jakarta, kemarin.
Salah satu bahan baku impor yang digunakan adalah bungkil kacang kedelai. Seiring pelemahan rupiah, bungkil pun mengalami kenaikan. Namun, Utomo tidak menyebut besaran kenaikannya.
Harga bahan baku yang tinggi, lanjut dia, menyebabkan pengusaha terpaksa menaikkan harga pakan antara Rp 250 hingga Rp 300 per kg. Saat ini, harga pakan untuk ayam pedaging rata-rata dijual Rp 7.200 per kg, sedangkan untuk ayam petelur antara Rp 6.300 hingga Rp 6.500 per kg.
HARGA TELUR AYAM
Harga acuan: Rp 22 ribu per kg
Rata-rata nasional: Rp 26.900 per kg
DKI Jakarta: Rp 28.650 per kg
Maluku Utara: Rp 37.850 per kg
Papua: Rp 35.500 per kg
(republika.co.id/13/7/18)