Mengenal Kitab-Kitab Fiqih Madzhab Maliki (1)
Mengenal Kitab-Kitab Fiqih Madzhab Maliki (1)
المدونة الكبرى
H المؤلف : الإمام مالك بن أنس برواية سحنون – 240
اسم الكتاب : المدونة الكبرى
اسم المؤلف : عبد الله مالك بن أنس ابن مالك بن أبي عامر بن عمرو بن الحارث بن غيمان بن خثيل بن عمرو بن الحارث بن زيد بن شداد بن زرعة الحميري ثم الأصبحي المدني التميمي
Mustanir.com – Kitab ini berjudul Al-Mudawwanah Al-Kubra Bi Riwayati Sahnun. Termasuk di antara deretan kitab fiqih utama yang menjadi rujukan utama dalam madzhab Maliki.
Selain Al-Mudawwanah Al-Kubra ini, ada juga kitab lainnya seperti Al-Wadihah wa Al-‘Atabiyyah, An-Nawadir Jami‘ al-Ummahat atau al-Mukhtasar al-Far‘i, dan At-Tawdih. Tetapi yang akan kita bahas lebih lanjut adalah Kitab Al-Mudawwanah Al-Kubra.
Yang menarik bahwa kitab ini ditulis langsung oleh pendiri madzhab Maliki, yaitu Al-Imam Malik rahimahullah. Nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris Al Asbahi. Beliau lahir dan wafat di Madinah Al-Munawwarah pada tahun 93 -179 H bertepatan dengan 712-796 M dan dikenal sebagai imam ahli hadits.
Selain kitab ini, beliau telah menulis banyak kitab lainnya, di antaranya yang terkenal adalah “Al-Muwaththa”, yang konon katanya merupakan kitab yang paling shahih setelah Al-Quran di zamannya.
Kitab Al-Mudawwanah Al-Kubra ini adalah sebuah kitab fiqih yang sangat lengkap dan padat; kandungan isinya mencakup 90 kitab fiqih, yang jika dirincikan terdiri dari 4 ribu hadits, 30.006 atsar, 40 ribu masalah, 40 ribu hukum, dan 40 ribu fatwa.
Awal mulanya, kitab Almudawwanah Al-Kubra ini adalah “Al-Asadiyah” (dinisbatkan kepada Asad ibn Al-Farrat), yaitu kumpulan masalah-masalah fiqih yang disusun dan dikumpulkan oleh Asad ibn Al-Furat dari apa yang ia dapatkan dari Imam Malik.
Setelah Imam Malik wafat di tahun 796ia melengkapi dan mengkajinya kembali bersama Abdurrahman bin Al-Qasim juga Sahnun bin Sa’id At-Tanuukhi. Jadi, bisa dikatakan bahwa kitab ini mencakup pemikiran fiqih 4 orang mujtahid, yaitu : Imam Malik, ‘Abd al-Rahman bin Al-Qasim, Asad bin Al-Furat, dan Sahnun bin Sa‘id.
Kitab yang terdiri dari 4 jilid ini, menggunakan bahasa yang simpel dan mudah dimengerti, serta mencakup seluruh masalah fiqih -di mulai dengan Bab Wudhu dan diakhiri dengan Bab Diyah-, sehingga satu kitab ini saja sudah cukup menjadi pegangan bagi seorang yang bermadzhab maliki.
Hampir setiap bab dalam kitab ini di mulai dengan pertanyaan tentang suatu perkara yang kemudian diikuti dengan jawaban, baik dari Imam Malik maupun dari 3 Imam lainnya. Sehingga ketika membaca kitab ini, kita seolah menyaksikan tanya-jawab dan percakapan antar beberapa orang, dan bahkan seolah menjadi bagian dari percakapan tersebut. (rumahfiqih/adj)