
Menuju Islam Kaffah: Begini Cara Mewujudkannya!
MUSTANIR.net – Sistem jahiliyah terbukti gagal. Apa pun merek dan bungkusnya; kapitalisme, sosialisme, termasuk dan terutama demokrasi, semuanya bangkrut. Mereka sama sekali bukan solusi. Boro-boro berkah dan menyejahterakan, yang ada justru sesat dan menyesatkan.
Islam adalah solusi total dan global. Sejarah telah membuktikannya. 13 abad alias 1.300 tahun Islam memimpin. Dengan wilayah nyaris ⅔ belahan bumi, dunia mencapai puncak di segala lini. Ekonomi, politik, sains, dan iptek, hukum, pendidikan, budaya, pertahanan keamanan, dan seterusnya.
Ambil Islam secara total. Kaffah. Bukan setengah-setengah. Bukan tambal sulam. Apalagi sampai memusuhi dan mengkriminalisasi syariat Islam. Amit-amit. Na’udzu billahi min dzalik!
Bagaimana Caranya?
Lalu muncul pertanyaan besar: Bagaimana cara mewujudkan sistem Islam secara kaffah di dunia hari ini? Bukankah itu hanya bisa diwujudkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya yang mulia?
Eit, nanti dulu. Islam Allah anugerahkan buat kita tidak dibatasi waktu dan tempat. Ia berlaku universal. Menembus batas-batas wilayah dan zaman. Dan, lagi-lagi, sejarah telah membuktikannya. Bukan utopis apalagi halu.
Tentu, kita tidak bisa melompat langsung dari realitas hari ini ke sistem Islam sempurna. Juga tidak bisa bermodal niat atau slogan. Ada tahapan, proses, peran, dan ada strategi. Islam tidak dibangun di atas mimpi. Islam dibangun di atas kerja dakwah yang terorganisir, ideologis, dan istiqamah. Inilah pelajaran dari sirah Nabi Muhammad ﷺ.
Begini tahapan strategis menuju Islam kaffah:
Pertama, bangun kesadaran umat.
Sadarkan umat, bahwa Islam adalah satu-satunya solusi. Ini bukan soal ganti orang atau jabatan alias rezim. Ini perkara ganti pola pikir umat. Umat harus disadarkan bahwa Islam bukan cuma agama ritual. Islam sistem hidup yang mengatur dari kamar mandi sampai istana negara.
Tanpa kesadaran ini, umat cuma jadi gerombolan ikut-ikutan. Tidak ngerti arah, enggak paham tujuan.
Ke dua, konsolidasikan gerakan dakwah.
Kesadaran umat harus dilanjutkan dengan konsolidasi. Harus ada barisan dakwah yang ideologis, terstruktur, dan istiqamah. Bukan komunitas hijrah musiman. Tapi gerakan yang siap mengkader pemikir, pengemban dakwah, dan pemimpin perubahan.
Ke tiga, tarik-menarik kepemimpinan umat.
Kalau gerakan sudah kuat dan umat makin sadar, maka akan muncul benturan opini. Umat akan mulai mempertanyakan sistem rusak hari ini. Umat mulai mencari arah baru. Inilah saatnya opini Islam harus menguasai ruang publik. Bukan sekadar viral, tapi mengakar dalam kesadaran kolektif.
Ke empat, pengambilalihan kekuasaan secara syari’i.
Saat semua sudah matang, umat akan mendorong perubahan sistem. Kekuasaan berpindah bukan lewat kudeta, kekerasan, atau konspirasi, tapi melalui cara syari’ah. Kok bisa? Ya bisa. Lha wong umat/rakyat yang menghendaki. Di sinilah fase penegakan Islam secara kaffah dimulai.
Siapa Saja Aktornya?
• Yang utama tentu saja ulama dan tokoh umat: Kalau mereka diam, umat bingung. Tapi jika mereka bergerak, umat akan bangkit.
• Gerakan dakwah ideologis: Mereka yang mempersiapkan perubahan sistemik. Bukan sekadar ngaji, tapi membangun arah peradaban.
• Media dan influencer muslim: Mereka penentu persepsi publik. Narasi Islam harus menguasai ruang digital, ruang diskusi, dan ruang pikir rakyat.
• Rakyat beriman dan sadar politik: Kekuatan riil perubahan. Tanpa mereka, semua cuma gema di ruang hampa.
• Tentara dan aparat yang bertakwa: Dalam sejarah, perubahan besar terjadi karena pergeseran loyalitas militer. Bukan ke penguasa zalim, tapi ke Allah dan rakyat.
Apa yang Harus Kita Lakukan Sekarang?
Mulai dengan pelajari Islam secara utuh dan ideologis. Stop puas dengan Islam seremonial.
Gabung atau dukung dakwah ideologis. Kalau belum aktif, minimal jangan menghambat.
Fokus melawan sistem batil, bukan sesama muslim. Jangan terjebak debat receh. Jangan sibuk dengan urusan usholi, qunut, perayaan maulud, ratiban, dan lainnya. Apalagi sampai berkelahi sesama muslim. Lawan utama kita: sistem rusak yang menyengsarakan umat.
Bangun ruang dakwah dan dialog. Mulai dari keluarga, masjid, kampus, sampai komunitas.
Siapkan generasi penerus. Pahami, bahwa urusan revolusi sistem bukan kerja semalam. Tapi kalau kita tanam hari ini, anak cucu kita akan panen kebaikan.
Penutup
Menegakkan Islam kaffah bukan proyek instan. Tapi percayalah, ini satu-satunya jalan menyelamatkan umat dari kehancuran.
Allah tidak bertanya kenapa kita tidak menang. Yang Allah tanya, kenapa kita tidak terlibat? Kita dituntut berjuang di jalan yang benar.
Allah sudah janji:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ آمَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ…
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi…” (QS an-Nur [24]: 55)
Allah juga berfirman:
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْمُشْرِكُونَ
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkan atas seluruh agama, walaupun orang-orang musyrik membencinya.” (QS ash-Shaff [61]: 9)
Sekarang saatnya kita bergerak. Bukan cuma ngomel. Tapi bertindak. Bukan cuma posting. Tapi konsisten.
Kalau bukan kita, siapa? Kalau bukan sekarang, kapan? Yuk bangkit bareng Islam! Allahu akbar! []
Sumber: Edy Mulyadi, Wartawan Senior