MUI Mengumpulkan Ulama Untuk Membahas Janji Pemimpin

mui-majelis-ulama-indonesia

MUI Mengumpulkan Ulama Untuk Membahas Janji Pemimpin

Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Ijtima’ (pertemuan) Ulama se-Indonesia pada Juni mendatang. Salah satu topik yang akan dibahas dalam pertemuan yang digelar di Tegal, Jawa Tengah, itu adalah masalah kepemimpinan bangsa.

Menurut Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, saat ini telah disepakati tema sentral yang akan dibahas, yaitu “Bagaimana kalau ulil amri tidak menepati janji”. Tema itu disepakati karena janji merupakan amanah.

“Berkenaan dengan tema utama ini, akan dibahas pola relasi antara pemimpin dan rakyat (ra’i dan ra’iyyah) yang dipimpin,” kata Asrorun Niam sebagaimana dikutip dari laman resmi MUI.

Menurut Asrorun, tema itu sangat penting untuk dibahas, apalagi dikaitkan dengan proses Pemilihan Umum, di mana para calon pemimpin banyak memberikan janji-janji kepada rakyat saat kampanye.

…bagaimana jika calon yang terlipih menjadi pemimpin tidak menepati janji-janji selama kampanye. Apakah pemimpin yang demikian bisa dianggap berkhianat atas janji yang telah diberikan atau tidak

Dia menambahkan, isu ini nantinya akan dilihat dari sisi hukum positif maupun kaidah syariah. Apakah janji yang dikemukakan itu mengikat ataukah tidak dalam konteks kepemimpinan. Sebab, saat mengutarakan janji-janji itu, posisi mereka masih sebagai calon, belum menjadi pemimpin yang definitif.

Pertemuan itu juga akan membahas bagaimana jika calon yang terlipih menjadi pemimpin tidak menepati janji-janji selama kampanye. Apakah pemimpin yang demikian bisa dianggap berkhianat atas janji yang telah diberikan atau tidak.

“Apakah ia, sebagai pemimpin dapat dianggap ingkar janji, atau bagaimana. Nah, itu yang akan kita bahas secara komprehensif dalam Forum Ijtima’ Ulama,” jelas Asrorun. (voa-islam/adj)

Komentar

Wahai para ulama, Anda di tengah-tengah umat adalah lentera yang harus menerangi jalan mereka, penentu di tengah kebingungan mereka, seteguk air disaat dahaga mereka dan penyejuk hati dikala mereka gundah. Andapun tidak boleh membuat mereka bingung, tak menentu arah, sesak dada dan saling bermusuhan. Dihadapan Anda adalah para calon pemimpin yang siap beradu dan bersaing mencari pendukung demi kemenangan mereka. Tidak semua yang mereka lakukan adalah benar dan tidak semua yang mereka lakukan adalah salah.

Disaat para calon pemimpin itu berbuat benar dalam meraih kemenangan tidaklah ada suatu kekhawatiran terhadap umat ini. Akan tetapi, disaat mereka melakukan kesalahan maka korbannya adalah ummat. Maka disini fungsi ulama harus jelas sebagai guru umat dan guru semua para calon pemimpin tanpa terkecuali. Anda bertanggung jawab dihadapan Allah SWT jika teledor kepada langkah mereka. Anda harus tampil sebagai guru yang sesungguhnya. Nilai Anda sangat mahal, fungsi Anda tidak bisa di tukar dengan rupiah, bangunan atau janji-janji para calon pemimpin.

Semestinyalah Anda menjadi pembimbing mereka semua menuju kepemimpinan yang baik! Anda harus dekat kepada semuanya! Sebab mereka semua adalah hamba-hamba Allah SWT yang juga rindu surga Allah SWT akan tetapi kadang buta jalan menujunya. Anda jangan menjadikan mereka semakin jauh dari ulama, karena fungsi Anda tertutup oleh sikap dukung mendukung Anda. Apalagi jika dukungan yang Anda berikan adalah imbalan dari sebuah materi. Anda tidak boleh membuat dinding pemisah dengan peran memihak. Apalagi jika memihaknya Anda karena kepentingan pribadi atau pesantren dan yayasan Anda bukan karena kebaikan yang Anda lihat demi umat dan calon pemimpin. Ajarilah mereka kejujuran ketulusan kepada Allah SWT.

Sayangilah mereka, sebab jalan mereka amat terjal dan penuh godaan. Jika mereka atau siapapun dari mereka yang menjadi pemimpin jauh dari Anda, maka sungguh dikhawatikan mereka benar-benar terjerumus dalam ketersesatan. Ulama dan pemimpin harus dekat. Dekat dalam irama rindu kepada Allah SWT. Ulama dekat dengan pemimpin karena ingin membimbing mereka dam bukan karena tamak pemberian dari mereka. Dan para pemimpin harus dekat dengan ulama dalam irama mencari bimbingan menuju ridho Allah SWT dan bukan karena membeli ulama demi rencana yang tidak baik.

Marilah kita bersama mengahadap kepada Allah SWT, dengan memohon dengan sungguh-sungguh dan penuh kekhusyuan agar kita diberi pemimpin yang cinta kebaikaan. Dan semoga Allah SWT menjaga kita semua dari terjerumus dalam pengkhianatan. Khianat dari para pemimpin, khianat dari ummat yang memilih pemimpin dan khianat dari ulama yang tidak tulus membimbing umat dan para pemimpin.
Wallahu  a’lam bissawab

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories