Mujahidin Suriah Berhasil Kuasai Damaskus
MUSTANIR.net – Dilansir dari NBC News (8/12), para mujahidin Suriah secara resmi mengumumkan bahwa pihaknya telah merebut ibu kota Suriah, Damaskus, pada Ahad, ketika pasukan rezim Bashar al-Assad telah dikepung selama beberapa hari.
Penaklukan ibu kota secara tiba-tiba oleh para mujahidin Hai’ah Tahrir asy-Syam (HTS) dipandang sebagai pukulan telak bagi kekuatan luar yang telah memungkinkan Assad untuk mempertahankan kekuasaannya selama 24 tahun, yakni Rusia, Iran, dan Hizbullah yang didukung Iran.
“Kami menyatakan kota Damaskus bebas dari tiran Bashar al-Assad,” kata Hassan Abdul-Ghani, komandan senior HTS dalam sebuah unggahan di WhatsApp. “Kepada para pengungsi di seluruh dunia, Suriah merdeka menanti Anda,” lanjutnya, seperti dilansir NBC News.
Sementara itu, dua perwira militer Suriah mengungkapkan bahwa Bashar al-Assad telah melarikan diri dengan menaiki sebuah pesawat dan pergi ke tempat yang tidak diketahui.
Damaskus jatuh tidak lama setelah para pejuang mengepung kota Homs pada Jum’at (6/12). Dengan serangan cepat terhadap pasukan pemerintah membuat tiga dari lima kota terbesar di negara itu berada di tangan mereka dan tidak ada yang dapat menghentikan mereka untuk bergerak menuju ibu kota Suriah.
HTS mengklaim pada Sabtu (7/12) bahwa mereka telah merebut kota tersebut, sehari setelah mengklaim telah merebut kota Daraa. Dalam waktu kurang dari dua minggu, HTS juga berhasil merebut kota Aleppo di utara, serta kota pusat Hama, di mana pasukan pemerintah dipaksa keluar.
Serangan HTS di Aleppo adalah serangan oposisi pertama di kota itu sejak 2016, ketika kampanye udara brutal oleh pesawat tempur Rusia membantu Assad merebut kembali kendali atas Aleppo. Amerika, yang memiliki sekitar 900 tentara di Suriah utara, telah memantau dengan seksama perkembangan di negara itu.
Puluhan tahun lamanya dalam kekangan rezim Assad, di bawah bayang-bayang otoriterisme yang begitu mengerikan, 600 ribu lebih jiwa telah gugur menjadi korban kebengisan rezim Assad.
Dan hari ini, kemenangan itu tiba, kemenangan bagi semua kaum muslimin, khususnya mereka yang ada di tanah Syam. Penaklukan ini menjadi tangga untuk membebaskan Baitul Maqdis. []