Mushaf Tertua Di Birmingham Dibuat Masa Khalifah Usman Bin Affan
Mushaf Tertua Di Birmingham Dibuat Masa Khalifah Usman Bin Affan
Mustanir.com – Temuan Alquran tertua yang diklaim Universitas Birmingham memunculkan pro dan kontra. Arkeolog Turki menilai, mushaf Alquran di Istana Topkapi merupakan yang paling lengkap namun bukan yang tertua.
“Kami minta pihak Universitas Birmingham mengirimkan mushaf tersebut. Namun, muncul pertanyaan berapa banyak lembaran yang bakal dikirimkan. Sama sekali tidak ada informasi soal itu,” ucap Direktur Jenderal Penelitian Sejarah Islam, Seni, dan Budaya (IRCICA), Halit Eren, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (29/7).
“Di internet, mushaf itu hanya dua lembar. Jika itu benar, maka mushaf Alquran di Museum Topkapi merupakan yang terlengkap. Ini artinya bahwa perlu dilakukan analisi radiokarbon dalam mushaf,” paparnya.
Sebelumnya, peneliti di Birmingham mengklaim mushaf itu ditulis pada periode 568-645 masehi dengan akurasi 95.4 persen. Sementara, Nabi Muhammad diyakini hidup pada 570-632 masehi. Ini artinya, temuan itu merupakan mushaf yang ditulis pada masa hidup Nabi. Mushaf tersebut terdiri dari Surat 18-20 dengan tulisan bergaya Hijaz.
Eren menegaskan, pihaknya telah bekerja sejak tahun 2005 untuk mengidentifikasi mushaf Alquran tertua di dunia. “Kami telah publikasikan mushaf Alquran yang ditulis selama era Ustmaniyah. Kemudian pula, kami publikasikan mushaf Yaman yang ditulis pada era Khalifah Ali, serta mushaf Kairo yang ditulis pada era Khalifah Usman,” kata dia.
Mantan Menteri Agama Tayyar Altıkulaç yang melakukan idenfikasi menyimpulkan mushaf itu bukan berasal dari masa Nabi.
“Namun, saya percaya bahwa itu mungkin telah ditulis selama kekhalifahan Utsman, sahabat, atau sahabat Nabi Muhammad. Sahabat itu menulis koleksi yang melibatkan bagian-bagian tertentu dari Quran. Padahal, ketika Nabi Muhammad masih hidup, tidak ada yang berpikir tentang pengumpulan ayat-ayat,” kata dia. (rol/adj)