Pandangan KH. Hasyim Asy’ari tentang Nation dan Nasionalisme

kh-hasyim-asyari-kh-hasyim-ashari

PANDANGAN KH. HASYIM ASY’ARI TENTANG NATION DAN NASIONALISME. SANGAT CLEAR. SUBHANALLAH.

(Pandangan beliau tentang hal ini terdapat dalam kitab Irsyadul Mukminin Ila Sirati Sayyidil Mursalin, bab Al Ikha’ Walmusawah Wal’adlu Inta Aslafina, hal 43-44. Berikut ini terjemahannya secara bebas. Berikut ini, juga disertakan teks aslinya).

 PERSAUDARAAN, PERSAMAAN DAN KEADILAN BAGI PARA ULAMA SALAF PENDAHULU KITA

Sesungguhnya para pendahulu kita telah meletakkan dasar-dasar awal untuk persaudaraan, persamaan dan keadilan diantara manusia. Mereka sungguh telah menjadikan saudara kepada siapa saja yang taat kepada Allah dan rasul-Nya. Dan mereka telah menjadikan orang-orang yang maksiyat (menentang Allah) sebagai musuhnya, walaupun mereka adalah bapak-bapaknya, teman-temannya, dan keluarganya sendiri.

Mereka adalah orang-orang yang paling mulia, karena ketaqwaannya yang sangat kuat kepada Allah. Hal ini sebagaimana digambarkan Allah “Wahai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kalian berupa laki-laki dan perempuan. Dan Kami telah jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orag mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa”. Hal itu juga sesuai dengan sabda Nabi SAW “Tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang ajam (non Arab), juga bagi orang ajam atas orang Arab, kecuali hanya karena ketaqwaan. Kalian semua berasal dari Adam, dan Adam berasal dari tanah”.

Dengan pengajaran adil ini dan akhlaq yang mulia, bapak-bapak kita telah menakhlukkan HATI bangsa-bangsa (di dunia), sebagaimana mereka telah membebaskan kota-kota mereka dengan keberanian dan tujuan yang luhur. Dengan itu, hilanglah sentimen perbedaan jenis (jinsiyah), patriotisme (qaumiyah), sentimen bahasa (lughowiyah), sentimen madzhab (madzhabiyyah), dan nasionalisme (wathoniyah). Sentimen-sentimen itulah yang menyebabkan permusuhan, kebencian, dan kedzaliman. Mereka semua bersaudara karena nikmat Allah. Bangsa Arab, Persia, Romawi, India, Turki, Eropa, Indonesia, semuanya saling bahu membahu sebagai saudara. Mereka saling mencintai karena Allah. Tujuan mereka juga hanya satu, yaitu MENJADIKAN KALIMAH ALLAH MULIA, DAN KALIMAH SETAN HINA DINA.

Sungguh mereka menjadi pelayan Islam dengan ikhlas. Semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik balasan. (Kita lihat) ada Salman Alfarisi (berkebangsaan Persia), ada Shuhaib Arrumi (berkebangsaan Romawi), ada Bilal Alhabsi (berkebangsaan Habasah, Ethiopia) dan lain-lain, yaitu orang-orang yang ikhlas dalam beriman kepada Allah SWT. Mereka jadi orang-orang yang bermanfaat bagi Islam, dan membela Islam dengan penuh kekuatan. Mereka menjadi pelayan Islam, mengalahkan kemaslahatan bangsanya, kaumnya. Sebab mereka melihat bahwy ketaatan kepada Allah MELEBIHI SEGALA SESUATU. Kebaikan bagi umat manusia (hanya akan terealisasi) dengan memberikan pelayanan (yang sempurna kepada Islam).

Diterjemahkan oleh Ustadz Choirul Anam

Teks

Irsyadul Mukminin Ila Sirati Sayyidil Mursalin hal 43
Irsyadul Mukminin Ila Sirati Sayyidil Mursalin, bab Al Ikha’ Walmusawah Wal’adlu Inta Aslafina, hal 43

Irsyadul Mukminin Ila Sirati Sayyidil Mursalin hal 44
Irsyadul Mukminin Ila Sirati Sayyidil Mursalin, bab Al Ikha’ Walmusawah Wal’adlu Inta Aslafina, hal 44

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories