
Para Penguasa Itu Telah Berkhianat pada Allah SWT dan Rasul-Nya
MUSTANIR.net – “Ayo Zionis Israel, bantai warga Palestina. Biar kami nanti yang mengobati. Saat sudah sembuh, silakan bantai kembali.”
“Ayo Zionis Israel, bantai warga Palestina. Biar kami nanti yang mengirim kain kafan, agar mayat hasil pembantaian bisa terkubur rapih.”_
“Ayo Zionis Israel, bantai warga Palestina. Biar kami nanti yang memberi makan. Agar akan selalu ada stok yang tidak mati kelaparan, agar kalian bisa membantainya kembali.”
“Ayo Zionis Israel, bantai warga Palestina. Biar kami nanti yang menjaga di perbatasan, agar tanah Palestina menjadi ladang pembantaian yang aman.”
“Ayo Zionis Israel, bantai warga Palestina. Biar kami nanti yang berteriak mengutuk dan mengecam. Seolah ada upaya untuk melindungi kebisingan suara bom, jeritan, dan tangisan pembantaian, dengan teriakan kecaman dan kutukan.”
[Epilog, Satire untuk Para Pengkhianat, Para Pemimpin Arab]
Saat di kampung, penulis memiliki piaraan ternak ayam yang diumbar. Saat memberi makan, penulis kadang melemparkan sejumlah jagung ke tanah, maka kawanan ayam akan berkerumun saling berebut mematuk jagung tersebut.
Seberapa pun kerumunan ayam tersebut, tidak akan ada yang terluka atau mati karena berebut jagung. Ayam tersebut tetap bisa menikmati jagung yang dilemparkan tanpa mengalami luka atau kesakitan.
Namun hari ini cara memberi makan manusia diserupakan dengan memberi makan ayam. Bantuan untuk kaum muslimin Palestina dilemparkan dari sejumlah pesawat Amerika maupun pesawat Yordania.
Saat makanan itu jatuh dibawa parasut, warga Palestina berebut. Di antaranya ada yang menjadi korban karena model pembagian bantuan makanan yang dijatuhkan persis seperti memberi makan ayam.
Bantuan seperti ini bukan menyelamatkan. Melainkan menghinakan. Bantuan seperti ini pasti atas seizin Israel. Jika tidak, pesawat Yordan dan Amerika pasti ditembak jatuh oleh Israel dan tidak bisa membawa bantuan.
Amerika bukan tak bisa menekan Israel untuk membuka jalur darat untuk mengirim bantuan. Tapi memang Amerika bersepakat dengan Israel untuk menghinakan rakyat Palestina dengan bantuan yang dijatuhkan.
Yordania bukan hendak membantu Palestina. Tapi ikut menjadi cheerleaders dengan stempel aksi kemanusiaan, untuk makin menghinakan rakyat Palestina melalui bantuan yang dijatuhkan.
Arab Saudi tidak pernah memberi bantuan pada Palestina saat memberi bantuan kain kafan. Tapi mereka telah memberikan izin penuh kepada Zionis Israel untuk melakukan pembantaian, dengan jaminan ketersediaan kain kafan.
Mesir tidak sedang menjaga Israel agar tidak menyerang wilayahnya melalui pagar yang dibuat. Tapi al-Sisi sedang memastikan warga Palestina tetap berada di Palestina, dan memberikan keleluasaan kepada Zionis Israel menjadikan tanah Palestina sebagai ladang pembantaian.
Turki tidak sedang mengutuk Israel karena membenci kebiadaban Israel. Erdoğan hanya membuat suara gaduh, agar tangisan dan jeritan rakyat Palestina tertutupi oleh teriakan kutukannya.
Itulah pengkhianatan yang dilakukan oleh para penguasa Arab. Pengkhianatan yang dilakukan Arab Saudi, Mesir, Yordania hingga Turki.
Mereka punya pesawat tempur, punya senjata, punya pasukan. Tapi mereka tidak gunakan itu untuk menghentikan pembantaian.
Mereka hanya memastikan saat ada yang terluka dari proses pembantaian, disediakan obatnya. Saat ada yang lapar dalam pembantaian, mereka sediakan makanan. Saat ada yang mati dalam pembantaian, mereka sediakan kain kafan.
Mereka semuanya adalah pengkhianat! Mereka telah mengunyah daging dan meminum darah rakyat Palestina, saudara Muslim mereka, dengan kekuasaan yang mereka miliki!
Wahai kaum Muslimin, sampai kapan kalian membiarkan saudara kalian terus dibantai oleh Zionis Israel? Sampai kapan para penguasa pengkhianat itu terus menari di atas luka dan derita rakyat Palestina?
Sampai kapan kalian berdiam diri dari kewajiban agung untuk menegakkan khilafah, di mana khilafah adalah junnah (perisai) yang akan melindungi setiap tetes darah kaum Muslimin? Sampai kapan kalian akan mencurahkan energi sia-sia larut dalam tipuan demokrasi?
Jika kalian tak mendengar seruan ini, maka itu hak kalian. Tetapi jika kalian mendengar, sudah tak ada waktu untuk rehat dari perjuangan menegakkan khilafah. Sementara apa pun yang kalian pilih, tak akan menghilangkan kewajiban serta tanggung jawab kami untuk menyampaikan khilafah, dan dengan penuh tanggung jawab kami katakan kepada Rabb semesta alam: Ya Allah, saksikanlah! Kami telah menyampaikan! []
Sumber: Ahmad Khozinudin