Peredaran Beras Plastik Mencemaskan Warga

beras-plastik

Peredaran Beras Plastik Mencemaskan Warga

Seperti diberitakan harian Kompas (20/5), beras yang diduga dicampur bahan sintetis ditemukan beredar di Pasar Tanah Merah, kompleks Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi. Selasa (19/5), Kepolisian Sektor Bantar Gebang menutup sementara salah satu toko beras di pasar itu untuk keperluan penyelidikan.

Beras yang diduga bercampur bahan sintetis ini diketahui beredar setelah fotonya diunggah di media sosial oleh Dewi Septiyani (29), warga kompleks Mutiara Gading Timur, Senin (18/5).

Dewi, yang sehari-hari berjualan nasi uduk dan bubur ayam, mengungkapkan, dirinya membeli 6 liter beras tersebut di Pasar Tanah Merah, Rabu (13/5). Beras tersebut akan diolah menjadi bubur ayam dan nasi uduk, Senin lalu. “Tetapi, saat dimasak jadi bubur, kok, hasilnya beda,” ujar Dewi saat ditemui, Selasa.

Peredaran beras plastik yang diduga sudah terjadi di tengah masyarakat dikhawatirkan oleh sebagian orang. Hal itu menyusul dampak kesehatan yang risikonya bisa berujung pada kematian jika beras sintetis tersebut dikonsumsi.

Kekhawatiran itu sebagian telah menjadi semacam bentuk tekanan kepada pihak-pihak berwenang untuk melakukan tindakan. Hal ini, misalnya, dilakukan dengan meminta kepolisian mengambil langkah tegas dengan memidanakan pelaku yang terkait dalam jejaring peredaran beras plastik.

Pasalnya, hingga saat ini, kepastian dari institusi resmi tentang peredaran beras plastik belum bisa diperoleh. Para pelaku di sisi hulu mestinya segera ditindak tegas. (kompas/adj)

3 Perbedaan Beras Asli dengan Beras Plastik

Dewi Seftiani menceritakan pengalamannya saat menemukan beras plastik. Dari pengalaman pemilik warung nasi uduk di ruko Granade Blok F19 No 37 Kelurahan Mustikajaya, Bekasi, Jawa Barat inilah, beras sintetis itu terbongkar.

Dewi mengatakan bahwa ada tiga perbedaan yang mencolok dari beras sintetis atau yang dikenal dengan beras plastik dengan beras asli.

1. Warna

Beras sintetis lebih berwarna putih dan terlihat bersih. Beda dengan warna beras asli yang berwarna putih tapi sedikit keruh.

”Butiran beras yang baru saya beli terlihat bening tanpa kotoran dan warna pun sangat mencolok. Kalau beras asli, di dalam butiran akan terlihat warna putih kecil di tengah-tengah,” terangnya.

”Kalau dilihat sekilas saja, memang sama. Tapi, kalau dilihat lebih teliti lagi, baru terlihat perbedaannya,” kata Dewi.

2. Wujudnya

Beras sintetis bila dipegang agak licin. Sementara beras asli terasa kasar.

3. Menggumpal Setelah Dimasak

Perbedaan yang mencolok ketika dimasak. Dewi mengatakan beras plastik akan menggumpal setelah menjadi nasi. Bila dipegang, terasa lembek tapi kenyal.

”Setelah jadi nasi, kok saya lihat bentuknya beda, nggak kayak nasi pada umunnya,” ucap Dewi saat ditemui di warungnya. (jpnn/adj)

Komentar

Sungguh miris adanya berita beras plastik ini. Sudahlah banyak masyarakat tidak memiliki uang untuk membeli beras, dengan adanya beras plastik ini semakin menambah keprihatinan terhadap keadaan negeri ini.

Kita harus berubah!

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories