Pertemanan Anak
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati, saya seorang guru sekaligus pengasuh sekolah berasrama. Menghadapi anak yang baru memasuki usia SMP ternyata tidak mudah. Mereka sudah bukan lagi anak-anak, tetapi sifat dan perilakunya terkadang masih kekanak-kanakan. Dalam masalah pertemanan misalnya, masalah kecil, bisa menjadi besar. Mudah sekali meletup-letup amarahnya jika tidak cocok dengan teman, meski kemudian juga gampang berdamai kembali. Mohon saran terkait dengan perkembangan dan masalah pertemanan anak-anak seusia mereka. Bagaimana saya harus menghadapinya. Jazakillah atas sarannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
SB
081910XXXXXX
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Ibu SB yang baik,
Menghadapi anak usia SMP awal memang banyak tantangan. Mereka bukan lagi anak-anak, ada yang mungkin sudah baligh, tetapi sifat dan perilakunya terkadang masih kekanak-kanakan. Emosinya terkadang masih labil, belum mandiri secara penuh. Apalagi jika orang tuanya belum menyiapkan dengan baik, agar anak siap menghadapi kehidupan sekolah berasrama. Begitu halnya dalam pertemanan. Masalah kecil dengan teman bisa menjadi besar.
Ibu SB yang baik,
Teman adalah orang yang sangat berarti dalam kehidupan kita masing-masing. Apalagi untuk anak-anak yang memilih sekolah berasrama, jauh dengan kehidupan rumah dan orang tua. Teman akan membantunya menyelesaikan masalah, mengingatkan jika berbuat salah atau hanya sekedar tempat bercerita, menumpahkan uneg-uneg, saling bertukar pengalaman dan sebagainya. Dalam perkembangannya, pertemanan anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Pada orang dewasa, pertemanan merupakan ikatan relasi dengan orang lain, di mana kepercayaan, pengertian, pengorbanan dan saling membantu satu sama lainnya akan terjalin dalam periode yang lama. Sedangkan di dunia anak-anak, pertemanan biasanya terjalin tidak untuk waktu yang lama, terkadang bila terjadi masalah yang kecil saja, jalinan pertemanan akan terputus. Dalam berteman biasanya memang tidak senantiasa berjalan mulus. Namanya juga kehidupan, kecil atau besar akan ada saja persoalan yang muncul. Persoalan dengan teman biasanya terjadi karena salah paham.
Ibu SB yang baik,
Sebagai guru dan pembimbing di sekolah berasrama, Anda juga berperan sebagai “orang tua” mereka. Layaknya orang tua, anak-anak akan selalu minta perhatian Anda. Menghadapi anak-anak seusianya, Anda harus bisa memposisikan diri sebagai teman. Jika Anda menemukan ada anak-anak yang mengalami persoalan dengan temannya, cobalah mereka diminta untuk melakukan introspeksi terlebih dahulu. Barangkali tanpa disadari, yang bersangkutan juga turut andil dalam persoalan, sehingga teman semakin menjauh. Sampaikan pada anak-anak yang sedang memiliki permasalahan pertemanan untuk segera saling memaafkan. Meminta atau memberi maaf adalah perbuatan yang terpuji. Tidak mudah memang untuk memulai saling memaafkan. Tapi, jika tidak ada yang berani memulainya, masalah pertemanan bisa menimbulkan kebencian. Jika kebencian sudah mulai muncul, akan membuat kehidupan di asrama tidak nyaman, dan yang pasti saling membenci sesama Muslim tidak dibenarkan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, saling bermusuhan, saling membenci, saling mendengki. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak dihalalkan bagi seorang muslim menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari”. (Mutafaq ‘alaih).
Sampaikan juga pada anak-anak, jika menemukan sifat atau sikap dari teman yang tidak berkenan, maka segera sadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, setiap orang mempunyai sifat dan sikap yang kadang tidak seperti yang kita harapkan. Menerima kelemahan satu sama lain akan membantu mempererat pertemanan.
Ibu SB yang baik,
Ada beberapa hal yang bisa Anda sampaikan pada anak-anak untuk melanggengkan pertemanan atau persahabatan. Mintalah anak-anak selalu berpikir apa yang dapat diberikan kepada teman, bukan apa yang dapat diperoleh darinya. Hargai teman, seperti halnya kita juga ingin selalu dihargai. Berikan selalu dukungan pada teman, karena teman yang baik selalu saling menyemangati dan mendorong supaya bisa bersama-sama menjadi yang terbaik bukannya saling menjatuhkan apalagi membencinya. Bersedia untuk saling memaafkan, jangan biarkan luka terus berkembang, karena hal ini akan menghancurkan pertemanan yang ada. Dan yang tidak kalah penting jangan tinggalkan teman, saat ia berbuat kesalahan. Bersabarlah dan tuntunlah dia untuk berubah. Semoga Anda dan anak-anak senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Amiin…