Pola Pikir Jahiliyah
MUSTANIR.net – Mencari Dalih Membela Demokrasi Sistem Kufur dan Mencari Dalih Menolak Khilafah
Kenyataan yang sungguh menyayat hati orang beriman adalah sikap khianat para ulama su’. Mereka menjadi bumper bagi segala kepentingan penjajah. Mereka mencari dalih apa pun sesuai pesanan penjajah agar bisa menipu umat Islam yang notabene mencintai Islam.
Oleh karena itu umat hanya bisa menerima segala sesuatu yang sesuai ajaran Islam. Sebagai bukti sesuai Islam adalah adanya dalil baik dari al-Qur’an, as-sunnah, ijma’ sahabat, ataupun qiyas.
Di sinilah ulama su’ berperan mencari-cari ayat atau hadits atau sekadar maqolah ulama dalam kitab mereka untuk menjadi stempel sebagai dalih ide ide kufur penjajah untuk kelabui umat Islam. Dalil-dalil diperkosa sedemikian rupa agar ide penjajah seolah-olah sesuai Islam.
Ide kufur moderasi beragama dicari-carikan dalil dari ayat dan hadits agar tampak sesuai Islam. Ide feminisme, sekularisme, dan lain-lain, dicarikan ayat atau hadits agar tampak seolah sesuai Islam.
Sungguh amat jahat ulama su’ itu. Termasuk yang paling sering diperkosa oleh para ulama su’ adalah ajaran Islam khilafah.
Sudah ijmak seluruh ulama bahwa khilafah itu ajaran Islam dan hukumnya wajib. Maka umat Islam sepanjang zaman wajib mengangkat seorang khalifah untuk melaksanakan syariat Islam secara kaffah, dan mengemban Islam dengan dakwah dan jihad.
Imam Ibnu Hajar al-Haitami menyatakan, “Ketahuilah juga, para sahabat Nabi ﷺ telah sepakat bahwa mengangkat imam (khalifah) setelah berakhirnya zaman kenabian adalah wajib. Bahkan mereka menjadikan itu sebagai kewajiban terpenting karena mereka telah menyibukkan diri dengan hal itu dari menguburkan jenazah Rasulullah ﷺ.” (al-Haitami, ash-Shawâ’iq al-Muhriqah, hlm. 17)
Di sisi lain para ulama su’ yang hina itu tanpa rasa malu sedikit pun malah membela demokrasi dan nation state. Mereka dengan tanpa harga diri mencari-cari dalih agar demokrasi diterima oleh umat. Setelah dengan gagah berani mereka menolak dan melecehkan ajaran Islam, yakni khilafah.
Inilah pola pikir jahiliyah yang menjangkiti para ulama su’. Mereka menolak perintah Allah.
Mereka memilih mengkhianati Allah dan Rasul-Nya, setelah diberikan ni’mat ilmu yang begitu besar. Namun ilmu yang Allah berikan justru dijadikan bahan dagangan. Dijual dengan harga sedikit berupa remah-remah roti yang terjatuh saat tuan penjajah makan.
Mereka menipu umat dengan memperkosa ayat dan hadits demi mengabdi kepada penjajah. Na’udzubillah min dzalik. []
Sumber: Abu Zaid