Posisi Dakwah Melanjutkan Kehidupan Islam

hizbut-tahrir-demo-tolak-naik-bbm_663_382

Posisi Dakwah Melanjutkan Kehidupan Islam

Mustanir.com – Ada perbedaan antara berdakwah kepada Islam dengan berdakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam. Yang pertama umum, mencakup keduanya. Dan yang kedua khusus. Dakwah kepada Islam merupakan kewajiban setiap Muslim mukallaf, kewajiban Negara Islam dan kewajiban setiap partai politik yang berdasarkan Islam.

Adapun Muslim mukallaf, maka dakwah kepada Islam dituntut dilakukan mereka di mana saja, dan ke mana pun ia pergi. Dia akan mengajak orang kafir dengan nasehat yang baik dalam rangka mempengaruhi naluri beragamanya (ghorizah tadayyun) dan berdebat dengan mereka disertai dengan argumentasi dan bukti nyata untuk membujuk mereka agar beriman terhadap akidah Islam, dan masuk Islam tanpa  paksaan.

Allah SWT berfirman:

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة و الموعظة الحسنة و جادلهم بالتي هي أحسن, إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين

Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan mau’idhoh yang baik dan debatlah mereka dengan cara debat yang terbaik. Sesungguhnya Tuhanmu itu lebih mengetahui orang-orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang diberi petunjuk (TQS. An-Nahl, 16:125)

فوالله لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خير لك من أن يكون لك حمر النعم

Maka demi Allah, memberi petunjuk  satu orang bagimu itu lebih baik daripada kamu yang memiliki unta merah. (HR.Bukhari dan Muslim)

Adapun Negara Islam, siroh Rasulullah saw pasca mendirikan negara dan teks-teks syara’ serta aktifitas khulafau ar-rasyidun seluruhnya, menunjukkan bentuk secara luas atas kewajiban mendakwahkan Islam dari sisi negara kepada seluruh manusia dengan jihad, baik untuk masuk Islam, atau untuk tunduk terhadap hukum-hukumnya, karena penerapan Islam untuk non-Muslim adalah metode praktis mendakwahi mereka untuk masuk Islam. Diriwayatkan oleh Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya, berkata:

Rasulullah saw ketika memerintahkan seorang komandan tentara atau komandan sarayah beliau mewasiyatinya secara khusus agar bertaqwa kepada Allah SWT, beserta kaum muslimin disekitarnya agar berlaku baik, kemudian dia berkata: Peranglah kalian dengan menyebut nama Allah di jalan Allah, perangilah orang-orang yang mengingkari Allah, peranglah kalian dan jangan kalah, janganlah kalian mundur dan jangan ragu-ragu, janganlah kalian membunuh bayi, dan jika kalian memiliki musuh orang musyrik maka serulah mereka kepada tiga poin, apa saja dari ketiga point itu dijawab oleh mereka maka terimalah, dan tinggalkanlah mereka. Ajaklah mereka pada Islam, jika mereka menerima maka tinggalkanlah mereka, kemudian ajaklah mereka untuk pindah dari negeri mereka menuju negeri orang-orang Muhajirin, dan berilah kabar mereka, jika mereka mau melaksanakan itu maka hak-hak  mereka sama dengan hak-hak kaum muhajirin, kewajiban mereka sama dengan kewajiban kaum muhajirin, jika mereka mengabaikan tidak mau berpindah dari negerinya maka beritahu mereka sesungguhnya mereka sama dengan orang-orang Arab Madinah yang hukum-hukum Allah tidak berlaku bagi mereka namun berlaku bagi orang-orang beriman, mereka tidak mendapat bagian rampasan perang (ghonimah dan fai) sama sekali kecuali mereka mau berjihad bersam kaum muslimin, namun kalau mereka enggan, maka suruh mereka membayar jizyah, kalau mereka menerima terimalah dan tinggalkan mereka, kalau tetap enggan maka minta tolonglah pada Allah dan perangi mereka. (HR. Muslim, Turmidzi)

Negara Islam dalam kondisi Jihad selamanya akan mengemban Islam ke seluruh dunia untuk menjadikan Negara Islam, sampai pada suatu ketika dimana seluruh manusia tunduk pada hukum-hukum Islam di negara Khilafah dengan ijin Allah SWT dan dengan aktifitas para aktifisnya yang ihklas.

Adapun dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam merupakan dakwah kaum muslimin menuju aktifitas mewujudkan kehidupan Islam dalam realitas kehidupan dari sisi negara yang menerapkannya di dalam negeri maupun diluar negeri. Dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam yang dihentikan setelah penghancuran kekhalifahan pada tahun 1924, di tangan orang-orang kafir dan agen mereka. Sungguh Islam telah mensyariatkan metode spesifik untuk kondisi ini yaitu mewujudkan partai politik yang beraktifitas untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan mengembalikan Daulah Khilafah.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories