Presiden Israel Merasa Israel Terisolasi
Presiden Israel Merasa Israel Terisolasi
Mustanir.com – Presiden Israel Reuven Rivlin mengungkapkan keprihatinannya pada hari Kamis (06/08) kemarin terkait dengan ketegangan hubungan antara PM Israel Benyamin Netanyahu dengan Presiden Obama tentang kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara penguasa nuklir di dunia.
Menurut harian Isarel, Maariv, Reuven Rivlin menyatakan bahwa ia sangat prihatin dengan “perang terbuka” antara Obama dengan Netanyahu serta mengkhawatirkan dampaknya bagi hubungan Israel – Amerika.
Rivlin mengatakan, “Netanyahu lebih mengenal Amerika Serikat daripada saya, tetapi ini adalah pertama kali saya melihat Israel terisolasi”. Ia melanjutkan,”Hal ini sangat mengkhawatirkan bagi saya.”
Saat ia menghadapi ancaman serangan dari kelompok sayap kanan Yahudi, Presiden Israel tersebut mengaku pernah mengalami hal yang sama di masa lalu.
“Orang-orang seperti ini (para ekstrimis sayap kanan) tidak memiliki jalan tengah. Kalau anda tidak bersama mereka, maka anda adalah musuh mereka” katanya.
Seruan Kelompok Sayap Kanan
Pemimpin sayap kanan sebuah kelompok ekstrimis Lehava di Israel,pada hari Rabu malam lalu menyerukan dibakarnya gereja-gereja, dan mengklaim sebagai perintah sebagaimana dalam kitab Taurat.
“Kita harus membakar gereja-gereja,” kata Benzi Gopstein saat konferensi di Yerussalem. “Saya menyerukan kepada gereja-gereja di Israel supaya dibakar”.
Gopstein menjawab berbagai kritikan terhadap dirinya dengan mengatakan, “Mengapa anda terkejut dengan pernyataan saya? Kita harus membakar gereja-gereja, (karena) hal itu disebutkan di dalam Taurat.”
Lehava sendiri sebagai sebuah kelompok ekstrim memiliki ratusan pendukung, terutama di Yerussalem dan wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Pekan lalu, otoritas Israel telah menangkap dua ekstrimis Yahudi yang dicurigai sebagai pelaku serangan terror pada sebuah gereja bersejarah di Israel pada bulan Juni yang lalu. Beberapa orang yang dicurigai lainnya juga sudah ditangkap karena terbukti sebagai anggota organisasi radikal Yahudi.
Tidak Ada yang Diadili
Gelombang penangkapan yang menargetkan para ekstrimis sayap kanan Yahudi ini terjadi setelah munculnya serangan serta pembakaran terhadap sebuah desa di Tepi Barat di mana seorang bayi Palestina Ali Dawabshe berusia 18 bulan ikut dibakar hingga meninggal dunia.
Namun demikian, tidak ada satupun dari ketiga ekstrimis Yahudi yang ditahan tersebut diadili atas keterlibatan mereka dalam serangan mematikan pada minggu sebelumnya. (kiblatnet/adj)