Rakyat Sudah Bela Negara, Kapan Negara Bela Rakyat?
Rakyat Sudah Bela Negara, Kapan Negara Bela Rakyat?
Mustanir.com – LAGI-LAGI pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menuai pro dan kontra. Kali ini terkait Program Kementerian Pertahanan yang akan membentuk kader bela negara. Beberapa pihak khawatir program ini semacam wajib militer. Menhan pun menekankan bahwa harus dibedakan antara bela negara dan wajib militer.
Bela negara lebih kepada konsepsi umum bagaimana seluruh komponen bangsa saling membantu mempertahankan dan menyelamatkan kedaulatan negara. Namun, beberapa pihak tetap mempersoalkan dari sisi dasar hukum, anggaran dan lain lainnya.
Diluar itu, dari sudut pandang rakyat seperti saya, Pemerintah sebaiknya mengingat hal-hal berikut: Pertama, perlu diperjelas konsep bela negara ini kepada masyarakat, negara ini harus dibela dari apa? Ancaman apa sebenarnya yang membahayakan negeri ini? Apakah penjajahan atau kah yang lain?
Kedua, apakah program bela negara ini akan berdampak langsung kepada pemecahan permasalahan negeri ini? Seberapa mendesakah program ini? Sehingga harus saat ini dijalankan, di tengah bencana asap yang belum ditangani? Tingginya angka kriminalitas, serta kondisi perekonomian masyarakat yang lemah.
Ketiga, menurut saya ironis, ketika negara menuntut rakyat harus membela negara, sementara kebijakan negara jauh dari membela rakyatnya, seperti kebijakan penghapusan subsidi, pembiaran pihak asing menguasai SDA negeri ini, membebaskan pekerja Cina masuk, dll.
Dengan kondisi begini, bagaimana mungkin negara berharap rakyatnya mau membela negaranya? Sementara negaranya tidak membela kepentingan rakyatnya.
Jangan sampai negeri ini memiliki mental terjajah dengan membiarkan asing menguasai sector-sektor strategis yang seharusnya bisa menyejahterakan rakyat. Ataukah negeri ini benar-benar sedang dijajah? Cuma beda dengan penjajahan zaman Belanda, kalau istilah popular sekarang neoimperialisme.
Sebaiknya negara lebih fokus untuk menyejahterakan rakyatnya saja dulu, dengan mengambil alih kembali Sumberdaya alam yang saat ini dikeruk dan dinikmati asing. Kondisi ini dapat diwujudkan dengan system pemerintahan Islam. Karena Islam mengatur dengan tegas bahwa sumber daya alam harus dikuasai negara. Dengan inilah, negara menunjukan keberpihakannya kepada rakyat, maka tak perlu dengan pendidikan bela negara pun, rakyat akan dengan sukarela membela negaranya. (inilah/adj)
Idea Suciati ([email protected])
– See more at: http://dunia.inilah.com/read/detail/2248068/bela-negara-kapan-negara-bela-rakyat#sthash.3mDAJrRu.dpufKomentar Mustanir.com
Program bela negara yang diluncurkan oleh Pak Ryamizad Ryacudu selaku menteri pertahanan jelas masih samar gambarannya. Bela negara dari siapa? Siapa musuh negara yang sesungguhnya? Siapa yang disebut sebagai kawan dan lawan dalam pertarungan bela negara ini?
Jika Menteri Pertahanan begitu keukeuh dengan program bela negara ini, maka kami akan tunjukkan bahwa musuh sesungguhnya negeri ini secara eksternal adalah investor asing yang menjajah negeri ini dengan mengambil secara rakus SDA Indonesia. Juga internal rakyat Indonesia, berupa antek-antek penjajah asing, mereka adalah pribumi yang mengokohkan ide Kapitalisme-Sekuler dan Demokrasi-Liberal di negeri ini.