Serangan Bom di Turki Mengarah ke Suku Kurdi
Serangan Bom di Turki Mengarah ke Suku Kurdi
Mustanir.com – Ratusan pelayat berkumpul di Provinsi Gaziantep, Turki pada Ahad (21/8) untuk memakamkan korban bom bunuh diri yang melanda resepsi pernikahan.
Ledakan itu menewaskan 51 orang dan melukai hampir 70 orang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menuduh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melancarkan aksi bom bunuh diri itu.
Anggota parlemen Turki Mahmut Togrul menyebutkan, tamu pernikahan sebagian besar pendukung Partai Demokrat Masyarakat pro-Kurdi (HDP). “Ini bukan target acak dan bukan sembarang pernikahan,” katanya kepada the Guardian.
“Sebagian tamu pernikahan adalah pendukung HDP. Orang-orang datang bersama untuk merayakan, mereka tak berdaya. (ISIS) selalu menargetkan warga sipil. Tetapi kita perlu melihat serangan ini sebagai serangan balas dendam pada Kurdi.”
Baru-baru ini ISIS harus merelakan wilayahnya di Suriah utara setelah kalah dari koalisi pejuang Suriah-Kurdi. Beberapa analis serta penduduk setempat menduga kekalahan ISIS mungkin menjadi motif penyerangan terhadap Kurdi.
Seorang analis keamanan Metin Gurcan mengatakan bahwa kejadian ini adalah pertama kalinya ISIS menargetkan warga etnis Kurdi yang aktif dalam politik di acara sipil, yakni pernikahan.
Bom dilaporkan meledak saat acara akan segera berakhir. Salah satu saksi, Veli Can menggambarkan peristiwa ledakan tersebut, “Perayaan akan segera berakhir dan ada ledakan besar di antara orang-orang yang sedang menari. Ada darah dan bagian tubuh di mana-mana.”
Dikutip dari Reuters, saksi mengatakan, anak-anak serta bayi tewas. Togrul menyebutkan, diperlukan waktu cukup lama saat mengidentifikasi korban, karena banyak korban anak-anak tanpa kartu identitas. Hingga kini ISIS belum mengklaim bom pernikahan sebagai serangan mereka. (rol/adj)
Pemerintah Turki Janji Akan Tumpas ISIS
Pemerintah Turki berjanji menumpas habis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di negara itu, Senin (22/8). Hal ini dengan tegas dinyatakan menyusul serangan bom bunuh diri di sebuah acara pernikahan di wilayah perbatasan, Gaziantep, yang diduga dilakukan ISIS.
Serangan yang terjadi pada Sabtu (20/8) itu menewaskan 54 orang, termasuk di antaranya adalah 22 anak. Presiden Turki Recep tayyip Erdogan mengatakan pelaku bom bunuh diri adalah laki-laki kecil yang masih berusia antara 12 dan 14 tahun. Meski dalam pernyataan terakhir, otoritas Turki mengaku belum bisa memastikan usia pelaku bom bunuh diri.
Perdana Menteri Binali Yidlirim mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah serangan paling mematikan di Turki kali ini terkiat dengan kelompok radikal tertentu. Demikian halnya dengan dugaan bahwa pelakunya masih berusia di bawah umur.
Seorang pejabat keamanan senior negara sebelumnya mengatakan bahwa dari bukti yang ada, jenis bom yang digunakan sama dengan serangan di Suruc, kota perbatasan Suriah dan Turki pada Juli 2015.
Selain itu, jenis bom ini juga sama saat serangan reli aktivis pro-Kurdi berlangsung di Ankara Oktober tahun lalu dan menewaskan lebih dari 100 orang.
Kedua serangan itu diklaim dilakukan oleh ISIS. Kelompok teroris tersebut sebelumnya dikatakan menargetkan adanya pertemuan Kurdi dalam upaya semakin mengobarkan ketegangan etnis di Turki yang telah berlangsung lama.
“ISIS harus benar-benar dibersihkan seluruhnya dari Turki. Mereka selama ini banyak berbasis di wilayah perbatasan negara dan kami siap melakukan apa saja untuk mewujudkannya,” ujar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, seperti dilansir Reuters, Selasa (23/8). (rol/adj)
Komentar Mustanir.com
Gejolak politik dan naiknya aksi pengeboman di Turki merupakan fenomena yang perlu diperhatikan. Disaat Presiden Erdogan berhasil menaikkan derajat Republik Turki hingga menjadi negara dengan perekonomian kuat seperti saat ini, tentunya banyak pihak yang ingin menjegal Turki. Terlihatnya demikian.
Meskipun sesungguhnya semua kejadian di Turki belakangan ini adalah ulah pihak-pihak yang ingin mengadu domba kaum muslimin. Semua yang terbunuh di dalam peristiwa di Turki adalah umat Islam. Beginilah kondisi umat Islam di Turki dan di seluruh penjuru dunia, mudah di adu domba, karena lemahnya kesadaran akan persatuan di dalam akidah Islam.
Jika kondisi umat Islam ke depannya masih saja mudah di adu domba dan tercerai-berai maka musuh-musuh Islam akan dengan mudah memangsa kaum muslimin. Yang dibutuhkan kaum muslimin di Turki dan di seluruh dunia adalah kesadaran bahwa umat Islam adalah umat yang satu, umat yang harus bersatu. Umat yang harus menjadi umat terbaik ditengah-tengah manusia.