Setelah Masuk Islam, Warga Tengger Adakan Nikah Massal
Setelah Masuk Islam, Warga Tengger Adakan Nikah Massal
Mustanir.com – Berlokasi di Lapangan Pasar Agropolitan Kecamatan Senduro Lumajang hari Ahad (14/06/2015) Baitul Maal Hidayatullah menyelenggarkan acara Isbat Nikah Berkah 100 pasang Muallaf Suku Tengger.
Acara yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB ini, diawali dengan kirab pengantin yang diiringi oleh Jaran Kecak yang merupakan kesenian daerah Lumajang.
Latar belakang diselenggarakannya nikah masal ini merupakan respon dari permintaan warga Muslim Suku Tengger yang menginginkan status nikah yang sah secara administrasi.
“Didasari oleh permintaan mereka (warga Muslim tengger, red) kepada kami, sebagaimana pernah dilaksanakan 2009 silam. Dan Alhamdulillah berkat support penuh dari BMH, acara ini bisa kembali terselenggara” ujar Ustad Mujtahid Ja’far selaku ketua pelaksana dalam sambutannya.
Dalam sambutannya, Muhammad Khofat, perwakilan BMH Pusat memberikan keterangan bahwa BMH akan terus siap membantu siapapun yang ingin melaksanakan Islam sebagai bentuk kecintaan terhadap Allah dan Rasulnya melalui program-program yang telah dicanangkan.
Sementara itu, Imam Suryadi M.Si, Sekda yang mewakili Bupati Lumajang yang berhalangan hadir, mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh BMH dan Ormas Hidayatullah.
Ia berharap sinergitas ini terus berlanjut, terutama demi Kabupaten Lumajang yang lebih baik lagi.
Acara yang didukung oleh Pemkab. Lumajang, Kemenag Kab. Lumajang, Ormas Hidayatullah juga Musfika Kab. Lumajang ini, juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemprov Jatim, Bupati Kabupaten Lumajang, Kepala Pengadilan Agama Kab. Lumajang, Kapolres Lumajang dan tamu undangan.
Sebelumnya, pada 2009 lalu, BMH juga pernah melaksanakan Nikah Berkah tang diikuti sebanyak 73 pasang pengantin. Dan pada penyelenggaraan kali ini jumlahnya bertambah menjadi 100 pasang.
Abdul Rahim, salah seorang staf di KUA Senduro sangat bersyukur dengan adanya Nikah Berkah ini. Pasalnya memang banyak keluarga di wilayah Senduro, khususnya Suku Tengger yang status pernikahannya belum sah secara administrasi.
“Kebanyakan warga Senduro, terutama yang berada di desa Margasari dan Rawapani termasuk daerah pelosok. Sehingga waktu dulu menikah mereka tidak mempunyai catatan dan buku nikah resmi,” jelas beliau (hidayatullah/adj)
Komentar Mustanir.com
Alhamdulillah, kebenaran dan kebaikan Islam dapat diterima oleh masyarakat Tengger. Setelah sebelumnya para warga ini menganut agama Hindu Mahayana. Islam memang sebuah fitrah bagi manusia, karena memang Allah turunkan untuk manusia.
Islam dengan banyaknya kebenaran dan kebaikannya, ke depan dapat menjadi sebuah agama mayoritas, asalkan manusia mau menggunakan akalnya untuk berfikir. Ketika stigma negatif kepada Islam sangat kencang, Allah memberikan Kuasa-Nya berupa berbondong-bondongnya manusia memeluk Islam.