Surat Dari Seorang Perawan Tua Kepada Semua Laki-Laki

wanita-berjilbab

Surat Dari Seorang Perawan Tua Kepada Semua Laki-Laki

Poligami memang hal yang cukup sensitif bagi sebagian perempuan. Mereka memiliki pandangan masing-masing terkait hal ini, walaupun pada dasarnya Allah ta’ala menghalalkannya. Maka semoga surat berikut menjadi sebuah sudut pandang baru bagi kita.

Surat Dari Seorang Perawan Tua Kepada Semua Laki-Laki

(Di Terjemahkan Oleh : Ust Muhammad Elvi Syam, Lc. MA)

Nikahilah kami, lindungilah kami, sayangilah kami (terhindar) dari neraka perawan tua..

Ketika umurku mendekati 20 tahun, aku pernah mengimpikan seperti gadis lainnya, untuk mendapatkan seorang pemuda (ikhwan) yang konsisten dengan agamanya, berakhlak mulia, ketika itu akupun mulai menyusun pikiran dan angan-angan, dan bagaimana cara mendidik anak kami, dan… dan… seterusnya.

Aku adalah termasuk orang yang memerangi poligami –semoga Allah melindungi dari sikap itu- sehingga, semata-mata mereka mengatakan kepadaku: si fulan menikah lagi, aku lepas kontrol, sehingga aku melaknat laki-laki itu, dan mengatakan, kalau aku di posisi istrinya aku akan melakukan seperti apa yang dilakukan kepadaku.

Dan aku selalu berdebat dengan saudara laki-lakiku, dan terkadang dengan pamanku tentang poligami, mereka berusaha untuk meyakinkan kepadaku untuk menerimanya, namun aku tetapi berkeras kepala dan tidak ingin menerimanya, akupun mengatakan kepada mereka,

“Mustahil wanita lain menyertaiku dalam suamiku.”

Terkadang aku menjadi penyebab (actor) dalam pertikaian antara suami dan istri, karena suaminya ingin menikah lagi, dan akupun memprovokasinya sehingga ia memberontak kepada suaminya.

Hari-hari pun berlalu, sedangkan aku menunggu dan menunggu arjuna (udo –minang) impianku, namun tak kunjung datang, aku selalu menunggu sementara umurku sudah mendekati 30 tahun.

Ya Allah, apa yang aku lakukan? Apakah aku harus keluar dan mencari marapulai (penganten laki-laki minang), aku tidak bisa, mereka akan mengatakan, tidakkah pertua (perawan tua) itu malu? Lalu apa yang aku lakukan? Tiada lain bagiku kecuali penantian.

Pada suatu hari, aku duduk, dan aku mendengar salah seorang wanita mengatakan: si fulanah sudah menjadi perawan tua, akupun mengatakan dalam hati ku, wah… sangat kasihan si fulanah itu dia telah menjadi pertua, namun… si fulanah itu taunya adalah namaku.

Ya Allah, tahunya namaku, aku sudah menjadi perawan tua? Shok/ trauma yang kuat sekali, bagaimanapun aku menggambarkannya kalian tidak akan bisa merasakannya, aku sudah berada di depan realita, aku adalah perawan tua.

Akupun mulai menghitung-hitung, apa yang akan aku lakukan, sementara waktu terus berjalan, hari-hari terus berlalu, aku ingin berteriak, aku ingin seorang laki-laki, yang mana aku berdiri di naungannya, yang akan membantuku dan memenuhi kebutuhanku, aku ingin hidup, aku ingin punya anak, aku ingin menikmati hidupku.

Suatu kali, abangku mendatangiku dan berkata: “Hari ini telah datang seorang marapulai untukmu, tapi aku telah menolaknya”.

Dengan spontanitas aku berkata: “Kenapa? Tidak boleh?”

Abangku mengatakan kepadaku: “Karena ia ingin menjadikanmu istri kedua dan aku tahu kamu memerangi poligami”.

Hampir aku berteriak di hadapan wajahnya: “Kenapa abang tidak menyetujuinya? Aku rela untuk menjadi istri kedua, atau ke tiga, atau keempat.

Sekarang aku mengetahui hikmah Allah dalam berpoligami, ini adalah satu hikmah yang telah membuatku menerimanya, bagaimana dengan hikmah yang lain???? Ya Allah, ampunilah dosaku, sungguh aku tidak mengetahui.

Ini seruan aku berikan kepada kaum laki-laki, aku katakan kepada kalian: berpoligamilah, menikahlah satu, dua, tiga dan empat dengan syarat (ada kemampuan dan bersikap adil, selamatkanlah kami dari neraka pertua, kami adalah manusia, kami merasakan, kami pilu, lindungilah kami, sayangilah kami.

Ini seruan aku berikan kepada saudariku muslimah yang telah menikah…

Sanjunglah Allah atas nikmat ini, karena ukhti belum pernah merasakan neraka pertua, aku berharap janganlah ukhti marah jika suami ukhti ingin menikah lagi dengan wanita lain, janganlah anda halangi dia, akan tetapi doronglah ia.

Aku tahu, bahwa ini sulit bagimu, akan tetapi, harapkanlah pahala di sisi Allah, lihatlah kondisi saudarimu yang pertua, janda cerai, janda kematian suami, siapakah yang mendampingi mereka? Anggaplah dia saudarimu, anda akan meraih anugerah yang besar disebabkan kesabaranmu..

Mungkin ukhti mengatakan kepadaku, seorang pemuda akan datang, dan akan menikahinya. Maka aku mengatakan kepada ukhti:

“Lihatlah kepada sensus penduduk, sesungguhnya jumlah wanita jauh lebih banyak daripada laki-laki, jika setiap laki-laki menikahi seorang wanita saja, pastilah kebanyakan wanita akan menjadi perawan tua, janganlah ukhti memikirkan diri sendiri saja, akan tetapi pikirkanlah kami.”

Aku mati kebakaran ketika melihat seorang suami yang menggenggam tangan istrinya, perasaanku bergejolak, tapi tanpa manfaat???

Saudari kalian/ Perawan tua

Manfaat poligami:

Semua orang tahu bahwa manfaat poligami adalah faktor terkuat untuk menjaga dari dosa zina.

Merupakan salah satu sarana terbesar mendapatkan kebaikan, berkah, dan rezki yang banyak.

Hal ini sudah diketahui oleh orang yang beriman dan berpengetahuan.

Jika kamu tidak memiliki keberanian untuk berpoligami, maka arahkanlah ia kepada siapa yang anda anggap mampu. Wallahu a’lam. (muslimah?adj)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories