Suu Kyi Tidak Mau Jawab Soal Kewarganegaraan Muslim Rohingya
Suu Kyi Tidak Mau Jawab Soal Kewarganegaraan Muslim Rohingya
Mustanir.com – Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi perlahan mulai berkomentar soal etnis muslim Rohingya. Namun peraih Nobel Perdamaian itu tak mau menjawab lugas soal perlunya Rohingya mendapatkan status kewarganegaraan dari pemerintah Myanmar.
Meski begitu Suu Kyi mendorong pemerintah Myanmar segera menyelesaikan pertimbangan soal status kewarganegaraan kepada warga minoritas. Suu Kyi menilai, isu sensitif seperti Rohingya harus ditangani dengan sangat hati-hati. Pemerintah Myanmar, menurut Suu Kyi, masih mempertimbangkan status kewarganegaraan bagi minoritas di Myanmar.
“Harus segera dan sangat transparan dan kemudian memutuskan langkah selanjutnya dalam proses yang dilakukan,” ucap Suu Kyi dalam wawancara dengan media AS, The Washington Post yang dipublikasi secara online pada Selasa (16/6) dan dilansir AFP, Kamis (18/6/2015).
Namun saat ditanya apakah Rohingya yang memicu krisis imigran, layak mendapat status kewarganegaraan Myanmar, Suu Kyi menghindar untuk menjawabnya.
“Ini isu sensitif, dan ada banyak kelompok religius dan ras berbeda, sehingga apapun yang yang kita lakukan terhadap satu kelompok mungkin akan berdampak pada kelompok lainnya,” imbuh Suu Kyi.
“Jadi ini adalah situasi yang sangat kompleks dan bukan hal yang bisa diselesaikan hanya dalam satu malam,” tegasnya.
Suu Kyi yang disebut-sebut sebagai ikon demokrasi itu, selama ini dituding gagal membela kaum tertindas dan minoritas di negaranya sendiri. Dia lebih banyak diam saat isu Rohingya menjadi pembahasan hangat media dan bahkan menjadi perhatian khusus negara-negara Amerika Serikat dan Eropa.
“Kita memiliki banyak kelompok minoritas di negara ini, dan saya selalu berbicara untuk hak kaum minoritas dan perdamaian serta keselarasan dan kesetaraan,” ucapnya kepada Washington Post, setelah mengunjungi China.
“Pemerintah tidak berbuat banyak untuk mengurangi ketegangan (di Rakhine) dan menangani sumber konflik,” tandasnya.(rz) (eramuslim/adj)
Komentar Mustanir.com
Para penggiat HAM dan aktivis kemanusiaan selalu inkonsistensi dalam tolong-menolong dan perjuangannya. Lihatlah, sudah bukan saatnya umat Islam meminta perlindungan dan pertolongan kepada mereka yang nyata-nyata tidak memiliki simpati sedikitpun kepada umat Islam.
Sudah saatnya umat Islam menyadari, kebutuhan institusi kaum muslimin yang mandiri yang dapat menjaga darah dan harta kaum muslimin di seluruh dunia.