Syari’at Islam, Aturan Mulia Pembawa Keberkahan

Ilustrasi. Foto: Pew Research Center

Oleh : Tatiana Riardiyati Sophia, ibu rumah tangga dan aktivis dakwah Bandung.

MUSTANIR.COM – Islam datang ke dunia melalui utusan- Nya Rasulullah Muhammad Saw. dengan membawa risalah berupa aqidah dan syari’ah. Rasulullah diutus sebagai nabi terakhir dan penyempurna ajaran para nabi terdahulu. Ibarat sebuah bangunan yang dibuat dari batu bata, Rasulullah adalah batu bata terakhir yang membuat bangunan itu kokoh dan indah.
Sosok Rasulullah adalah manusia mulia, istimewa dan tanpa cela. Allah SWT mengutus Rasulullah dengan dua keistimewaan, yaitu : Rasulullah diutus untuk membawa rahmat kepada seluruh alam dan agama Islam berlaku untuk semua umat manusia tanpa kecuali.

Tentu sebagai seorang Muslim kita wajib beriman kepada Rasulullah Muhammad Saw. dan bentuk keimanan itu dibuktikan dengan mengikuti ajaran beliau, mengikuti syari’ah yang berasal dari al-Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi melalui Sunnahnya. Rasulullah Saw. bersabda : ” Belum sempurna keimanan salah seorang diantara kalian sampai hawa nafsunya tunduk pada apa yang aku bawa.” Begitu pentingnya kita mengikuti ajaran Nabi, sampai- sampai disebut iman kita belum sempurna hingga mengikuti ajaran Beliau.

Sikap mencela dan menghina ajaran Rasulullah adalah perbuatan yang merusak aqidah dan dihukumi dosa besar. Hal ini senantiasa dicontohkan oleh para Sahabat dimana mereka selalu taat pada perintah Nabi, tidak pernah membantah apalagi menyelisihinya. Sampai-sampai pada suatu riwayat dikatakan ketika perintah larangan khamr turun sekalipun khamr telah berada dalam mulut mereka, mereka segera memuntahkannya dan membuang sisanya yang belum diminum. Demikianlah bentuk ketaatan dan kecintaan kepada Rasulullah, patuh tanpa syarat.

Syari’ah Islam adalah sebuah aturan yang sempurna yang diturunkan Allah SWT untuk kemaslahatan seluruh umat manusia. Aturan yang akan melindungi umat manusia dari kerusakan. Tetapi belakangan ini syari’at Islam dijadikan sesuatu hal yang menakutkan, sehingga ada sebagian orang dan partai yang menolak syari’at Islam untuk diterapkan. Padahal Sejatinya syari’at Islam akan melindungi, memuliakan dan memanusiakan seluruh umat manusia, baik muslim ataupun kafir dimana saja mereka berada.
Tudingan-tudingan bahwa jika syari’at Islam diterapkan akan memecah belah bangsa Indonesia adalah tudingan yang keji dan tak berdasar yang dilontarkan oleh mereka yang membenci Islam.

Padahal dalam sejarah peradaban Islam yang gemilang tidak pernah ada perlakuan diskriminatif bagi orang-orang kafir, mereka bebas melaksanakan perintah agamanya, mereka diperlakukan sama secara hukum, malah Islam lah yang mampu menjaga kehormatan dan memanusiakan mereka. Dalam negara Islam semua pemeluk agama bisa hidup berdampingan dengan aman, damai, tenteram dan sejahtera. Dan hal ini banyak diakui oleh para ahli sejarah barat, salah satunya Will Durant dalam bukunya Story of Civilization.

Walhasil hanya syari’at Islam yang mampu membawa kebaikan serta keberkahan dan tidak sepantasnya sebagai seorang Muslim kita menolak syari’at Islam. Justru sebaliknya kita harus membelanya dan marah jika ada yang menghina dan menistakannya. Wahai kaum Muslim mari kita berjuang untuk mengembalikan kejayaan Islam dengan menerapkan kembali syari’at Islam dalam bingkai pemerintahan Islam. Wallahu a’lam bi ash-shawab. []

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories