TERANCAM KARAMNYA KAPAL TUA
ilustrasi : twitter.com/dhiarcom
Oleh: Zakariya al-Bantany
Indonesia kini laksana kapal pesiar yang mewah yang sudah berusia tua sekitar 72 tahun beroperasi lamanya dalam berlayar mengarungi dan melintasi lautan dan luasnya samudera dunia.
Dengan usia tua 72 tahun lamanya si kapal pesiar mewah tua itu sudah berkali-kali berganti nahkoda yang mengemudikannya bahkan sudah tak terhitung lagi banyaknya dengan gagahnya kapal pesiar mewah tua itu melawan arus ganas gulungan tinggi ombak samudera dan terpaan badai dahsyat yang menerjangnya.
Sayangnya kapal pesiar mewah yang sudah berusia tua itu tak terawat dengan baik sehingga banyak mengalami kerusakan onderdil dan sistem navigasinya bahkan banyak pula mengalami kebocoran di tiap dindingnya dan besi-besinya pun sudah mulai berkarat tua.
Diperparah pula kapal pesiar mewah yang sudah tua itu kini dikemudikan oleh seorang nahkoda yang amatiran, buruk kinerjanya serta ugal-ugalan penuh kenakalan dalam mengemudikan dan menahkodainya.
Bahkan nahkoda amatiran tersebut sering menabrak SOP (Standar Operasional Pekerjaan) pelayaran dan SOP internal kapal pesiar mewah yang sudah tua itu hingga sering membahayakan nasib awak kapal dan jutaan penumpangnya.
Dan kini pun sang nahkoda amatiran itu lagi-lagi menabrak SOP bahkan mematikan alarm tanda bahaya dengan terus memaksakan kapal pesiar mewah yang sudah tua itu untuk terus melaju berlayar ke tengah samudera.
Padahal kapal mewah yang sudah tua itu sudah tak kuat lagi dan tak kuasa lagi untuk berlayar jauh ke tengah samudera dunia.
Dikarenakan banyaknya kerusakan onderdil dan sistem navigasinya serta banyaknya kebocoran yang terjadi pada dindingnya dan begitu banyaknya jua besi-besinya yang sudah berkarat tua.
Dan kapal pesiar mewah yang sudah tua itu pun sudah tak sanggup menahan laju tingginya gulungan arus gelombang ganas samudera dan tak sanggup pula menahan terjangan badai dahsyat yang menerpanya.
Jika terus dipaksakan melaju berlayar ke tengah samudera dunia, maka yang akan terjadi hanyalah kemalangan yan melanda pada kapal pesiar mewah yang sudah tua renta.
Kapal pesiar mewah tua itu akan benar-benar karam tenggelam dan tersungkur ke dalam dasar Samudera dunia yang dalam dan gelap-gulita.
Dan yang bakal mati tenggelam tidak hanya si nahkoda amatiran yang nakal itu, namun seluruh awak kapal dan seluruh jutaan penumpang kapal itu pun akan turut mati tenggelam ke dalam dasar samudera yang sangat dalam dan gelap gulita tanpa cahaya.
Sadarlah dan bangunlah wahai para awak kapal dan jutaan penumpang kapal pesiar yang mewah tua.
Kalian beserta kapal pesiar mewah tua kalian sudah diambang karam tenggelam di tengah dasar samudera luas yang sangat dalamnya.
Selamatkanlah dan perbaikilah serta remajakanlah kembali kapal pesiar mewah tua kalian itu, sebelum tenggelam bersama kalian di dasar luasnya samudera yang sangat dalam penuh mencekam dan sangat dingin berbisa.
Dan carilah pula sang nahkoda pengganti yang lebih profesional dan amanah serta taat pada SOP dan teruji kinerjanya dalam sejarah kehidupannya sebagai sang nahkoda dan mampu pula ia menyelamatkan kalian beserta kapal pesiar mewah tua kalian itu dari ancaman nyata karam di tengah dasar dalamnya samudera dunia.
Jangan sampai kalian menyesal seperti Fir’aun Sang Penguasa Mesir di saat sakaratul mautnya pada saat ia ditenggelamkan di tengah laut merah oleh Tuhan Sang Pencipta alam semesta karena berupaya membunuh utusan-Nya yaitu Nabi Musa AS beserta kaumnya.
Karena penyesalan di saat sakaratul maut menjemput sudah tidak ada gunanya lagi di dunia fana yang penuh fatamurgana.
Sadarlah dan bangunlah dari tidur panjang kalian wahai awak kapal dan jutaan penumpang kapal pesiar mewah tua.
Wallahu a’lam bish shawab. []
sumber : facebook.com/rusyadi.hidayat