Waspada Syubhat Menyesatkan Buku Fret Hariyanto (1)

Waspada Syubhat Menyesatkan Buku Fret Hariyanto (1)
Mustanir.com – Sebuah buku berjudul “Misteri di Balik Kejadian Nabi Isa a.s.” yang ditulis oleh Fret Hariyanto ternyata adalah sebuah buku yang berisi syubhat dan bahkan menyesatkan. Isi buku tersebut sangat meresahkan. Diantaranya adalah mengenai bahwa Maryam ‘alayhi salam, Ibunda Nabi Isa ‘alayhi salam, diperkosa sehingga hamil dan akhirnya lahirlah Nabi Isa ‘alayhi salam. Ini jelas bertentangan dengan Nash Quran yang menegaskan bahwa Maryam ‘alayhi salam adalah wanita penghuni Surga.
Dalam sebuah hadits disampaikan
أفضل نساء أهل الجنة خديجة بنت خويلد وفاطمة بنت محمد ومريم بنت عمران وآسية بنت مزاحم امرأة فرعون
Wanita terbaik adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti ‘Imron, dan Asiyah binti Muzahim, isteri Fir’aun. (HR Ahmad)
Buku tersebut kami peroleh di tahun 2014, dari sebuah iklan di Koran Kedaulatan Rakyat Yogyakarta. Sebuah iklan yang menawarkan buku gratis. Karena buku tersebut memiliki judul yang provokatif, maka kami penasaran untuk mengetahui isi dari buku tersebut. Dua atau tiga hari setelah pemesanan ternyata memang buku tersebut sangat tidak layak menjadi bacaan bagi kaum muslimin, dan berpotensi menyesatkan pemahaman kaum muslimin.
Banyak penafsiran-penafsiran menyimpang di dalam buku tersebut yang berselisihan dengan pendapat para ulama. Sebagai contoh, penafsiran mengenai ayat 59 dalam Quran Surat Ali Imran misalnya:
Ditafsirkan bahwa Nabi Adam merupakan manusia yang dilahirkan, padahal di dalam Islam nash yang menyebutkan bahwa Nabi Adam diciptakan dari tanah adalah Qath’iy, sifatnya pasti. Dan barangsiapa yang menyalahi nash yang qath’iy, maka dia termasuk yang bermasalah keimanannya.
Allah SWT berfirman dalam Quran Surat as-Sajdah ayat ke 7, yakni:
…وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ…
“…dan permulaan manusia diciptakan dari tanah..”
Permulaan manusia dalam ayat tersebut, menurut tafsir jalalain adalah Nabi Adam. Maka, umat Islam memahami Nabi Adam, diciptakan bukan dilahirkan. Bersambung. (mustanir/adj)