Berkunjung ke Arab Saudi, Trump Akan Ajak 50 Pemimpin Negeri-negeri Muslim Hadapi Ideologi Ekstremis
Berkunjung ke Arab Saudi, Trump Akan Ajak 50 Pemimpin Negeri-negeri Muslim Hadapi Ideologi Ekstremis
MUSTANIR.COM – Selasa 16 Mei 2017, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donadl Trump akan berbicara mengenai Islam dalam pidato kenegaraan di ibukota Arab Saudi, Riyadh, pada 19 Mei mendatang.
“Presiden Trump akan menyampaikan pidato inspiratif mengenai Islam dihadapan 50 pemimpin negara-negara Islam dalam kunjungannya ke Arab Saudi pada akhir pekan mendatang,” ujar Penasehat keamanan nasional AS, Herbert Raymond McMaster.
Herbert melanjutkan, “Pidato Trump akan berfokus pada sekitar kebutuhan dunia dalam menghadapi ideologi ekstremis, serta berharap kepada para pemimpin negara-negara Muslim untuk dapat menyebarkan Islam secara damai di seluruh dunia.”
Herbert Raymond menjelaskan bahwa nantinya pidato Trump ditujukan untuk menyatukan dunia Islam yang lebih luas dalam melawan musuh-musuh umum dari semua peradaban, serta menunjukkan komitmen Amerika dengan negara-negara Muslim.
Selain berkunjung ke Arab Saudi, Trump juga akan bertolak ke entitas pendudukan Zionis Israel pada 22-23 Mei mendatang, kemudian ke Vatikan pada tanggal 24, dan menghadiri KTT NATO di kota Brussel pada 24-25 Mei 2017.
Berbeda dengan isi pidato yang akan dibawakan Trump 1 pekan kedepan, sebelumnya di bulan Februari dan Maret lalu Presiden ke 45 AS telah menandatangani sebuah dekrit yang melarang masuknya warga negara dari tujuh negara Muslim ke Amerika Serikat yaitu Iran, Libya, Suriah, Irak, Somalia, Sudan dan Yaman. (eramuslim.com, 17/5/2017)
Komentar Mustanir.com
- Ideologi ekstremis yg dimaksud oleh orang-orang kafir ini adalah KHILAFAH.
- Sehingga mereka berusaha keras dan mati-matian menghalangi tegaknya KHILAFAH
- Umat Islam harus berjuang dan jangan mau kalah, teruslah berjuang demi tegaknya KHILAFAH.
- KHILAFAH yang akan menyelamatkan negeri-negeri muslim yg dijajah oleh AS, dan sekutu-sekutunya. Termasuk membebaskan PALESTINA.