Cabai Busuk Dibeli Pembeli Karena Harga Cabai Melonjak Naik
Cabai Busuk Dibeli Pembeli Karena Harga Cabai Melonjak Naik
Mustanir.com – Harga cabai rawit di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, melonjak naik hingga Rp 80.000 per kilogram. Masyarakat beralih menggunakan cabai busuk laris dengan harga lebih murah untuk bumbu masakan.
Salah seorang warga, Anisah mengatakan, semenjak kenaikan harga cabai mereka lebih memilih cabai busuk. Menurut dia, harga cabai segar hampir sama dengan harga daging.
“Harganya mencapai Rp 80.000 per kilogram, sementara cabai busuk hanya sebesar Rp 20.000 per kilogram,” kata Anisa saat ditemui di Pasar Eaya Bima, Jumat (11/3/2016).
Cabai busuk itu digunakan untuk konsumsi sehari-hari. Agar cabai busuk layak konsumsi, ia memiliki trik tersendiri.
“Cabai itu dicuci dengan air panas yang sudah dihangatkan. Setelah dicuci hingga bersih, cabai itu dikeringkan, kemudian digiling dan digoreng dengan sedikit minyak goreng. Lalu siap dijadikan sebagai bumbu tambahan,” kata Anisa.
Badaria, pedagang cabai, mengatakan, sebagian masyarakat memilih cabe busuk untuk bumbu tambahan.
“Dalam sehari, saya mampu menjual cabai itu hingga 8 kg. Harganya memang murah, hanya sebesar Rp 20.000 per kg. Kebanyakan mereka yang membeli adalah para pedagang bakso dan warung makan,” kata Badaria.
Selain harganya murah, cabai busuk itu sangat mudah didapat dari hasil sortiran atau sisa cabai yang tidak laku terjual.
Menurut Badaria, kenaikan harga cabai ini akibat pasokan yang terbatas. Sejak tiga hari terakhir, stok cabai rawit merah mulai menipis.
“Kita belum tahu apa penyebab pasokannya sedikit,” kata Fatimah, salah seorang pedagang.
Fatimah menyebutkan, cabai rawit didatangkan dari daerah Lombok dan stoknya mulai terbatas pada awal Maret 2016. Karena stoknya sangat minim, harga cabai di pasar setempat tidak mampu dikendalikan.
“Semenjak pasokannya kurang, semua jenis cabai harganya naik,” kata Fatimah.
Harga cabai merah yang sebelumnya Rp 20.000 per kg, sekarang naik jadi Rp 40.000 kg. Cabe keriting yang sebelumnya dibanderol Rp 25.000 per kg, kini dijual Rp 45.000 per kg.
Adapun cabe rawit yang tadinya Rp 25.000 per kg menjadi Rp 80.000 per kg. (kompas/adj)
Lihat Juga:
Harga Cabe Melonjak
Harga cabe merah baik cabe merah besar maupun cabe merah keriting sudah di atas Rp 50 ribu per kilogram. Dari hasil pantauan harga terhadap beberapa bahan pokok yang dlakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY di tiga pasar di Yogyakarta (Beringharjo, Kranggan dan Demangan) Jumat (11/3) harga cabe merah besar rata-rata Rp 54.333 per kilogram, sedangkan cabai rawit merah Rp 52.333 per kilogram.
Padahal harga cabe merah besar 1 Maret masih Rp 37.000 per kilogram da cabe rawit merah Rp 31.333 per kilogram. Hal itu diakui Kepala Dinas Perndustrian dan Perdagangan DIY Budi Antono. “Kalau melihat harga cabe posisi 1 Maret 2016 dibandingkan dengan hari ini memang ada kenaikan. Khususnya cabe merah keriting, besar dan cabe rawit hijau maupun merah,” kata dia, saat dihubungi Jumat (11/3).
Menurut dia, kenaikan disebabkan oleh supply dari daerah produsen (Muntilan dan Boyolali) menurun. Hal ini karena faktor cuaca. Sedangkan permintaan sebetulnya normal atau tetap, tidak ada lonjakan. (rol/adj)