Harga Beras Naik Hingga Rp 400/Kg

harga-beras-naik

Harga Beras Naik Hingga Rp 400/Kg

Mustanir.com – Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) naik hingga Rp 400 per kilogram. Kenaikan beras terjadi dalam 4 hari terakhir di awal Maret 2016.

Menurut salah satu pedagang di PIBC bernama Ayong, beras mengalami kenaikan harga ketika sampai di Jakarta. Selama ini Ayong memasok beras dari Indramayu, Cirebon, dan Karawang.

“Begini, kan beras dari Jawa tuh lagi pada panen. Tapi kenyataannya kok pada naik,” ujar Ayong kepada detikFinance, di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (9/3/2016).

Beras jenis IR 64 yang merupakan beras jenis murah biasanya dijual seharga Rp 7.400/kg, kini Ayong menjualnya seharga Rp 7.800/kg.

“Naik 400 rupiah dalam beberapa hari ini saja,” kata Ayong.

Oleh sebab itu, Ayong meminta Perum Bulog segera operasi pasar kembali sehingga harga bisa turun.

“Sebaiknya ada operasi pasar lagi,” pinta Ayong. (detik/adj)

Lihat Juga: 

Harga Beras Masih Berpeluang Terus Naik

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa mengungkapkan kenaikan harga beras di Tanah Air masih berpeluang terus terjadi.

“Harga beras masih relatif sangat tinggi dan masih akan terus naik,” kata Dwi yang juga Guru Besar Isntitut Pertanian Bogor (IPB) kepadaRepublika.co.id, Jumat (11/3).

Ironisnya, kata Dwi, di sisi lain ada ketidaksesuaian dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah yang rendah. Dwi menjelaskan, HPP gabah di tingkat usaha tani hanya Rp 2.900 per kg sampai Rp 3.900 per kg.

“Biasanya dalam keadaan seperti ini, HPP gabah rendah seharusnya harga beras bisa ikut turun bukan malah ada di beberapa daerah masih mengalami kenaikan,” tutur Dwi.

Belum lagi, kata dia, dalam waktu dekat akan memasuki musim panen yang diperkirakan puncaknya pada April mendatang. Dwi menilai aneh jika GPP gabah rendah, lalu menjelang musim panen, namun harga beras masih ada yang naik.

Sementara itu, jika permasalahan tersebut dikaitkan dengan kartel beras tentu merupakan suatu hal yang berbeda. Dwi menganggap, permasalahn kartel tidak membicarakan sistem perdagangan yang umum dalam persoalan beras.

“Kalau kartel ini kan meliputi perjanjian perusahaan besar dan penetapan harga untuk mengendalikan produksi, nah itu kartel,” ungkap Dwi. (rol/adj)

Komentar Mustanir.com

Harga beras yang semakin naik tentunya akan semakin membuat sulit kehidupan rakyat miskin yang tidak memiliki penghasilan tetap. Sesungguhnya tugas negara dalam kacamata ekonomi makro adalah dengan menjamin terpenuhinya setiap rakyat tercukupi kebutuhan sandang, pangan dan papannya.

Indonesia saat ini harus kita akui, tidak dapat dikatakan berhasil dalam hal tersebut. Ini jelas dikarenakan banyak hal, yang paling berpengaruh adalah tidak adanya Ideologi pada pemimpin negeri ini. Islam adalah satu-satunya Ideologi yang dapat menjadikan negeri ini menjadi negeri yang makmur dan ber-adidaya.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories