CIA Terlibat Dalam Kudeta Turki
CIA Terlibat Dalam Kudeta Turki
Mustanir.com – Mantan kepala angkatan bersenjata Turki Ilker Basbug ikut berkomentar ihwal kudeta gagal pada 15 Juli lalu. Ia mengatakan, kelompok Fethullah Terrorist Organization (FETO) berada di balik upaya kudeta tersebut.
Namun mereka tak sendiri, kelompok itu dibantu oleh Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA). “Ada dukungan luar dalam kudeta gagal tersebut. Ini berada di luar kebiasaan. Di mana Fethullah Gulen tinggal? Di Amerika. Siapa yang memberikan ia kesempatan? CIA,” ujar Basbug kepada CNN Turk pada awal Agustus lalu.
Ia menambahkan, CIA menggunakan FETO untuk memukul Angkatan Bersenjata Turki. “Apakah Gulen tinggal di AS tanpa alasan? Apakah kalian kira intelijen tak akan memanfaatkannya?” tanya ia.
Menurutnya, infiltrasi anggota FETO ke dalam tubuh militer tidak bergerak sendiri. Seseorang yang menggerakkan mereka memiliki kepentingan tertentu.
Basbug juga mempertanyakan sikap AS yang tak kunjung mau mengekstradisi Gulen. Ia berpendapat, jika AS tak melakukan ekstradisi itu berarti mereka akan terus memanfaatkannya.
Spekulasi tentang keterlibatan CIA dan petinggi militer AS dalam kudeta Turki bukanlah yang pertama kali.
Surat kabar Turki Yeni Safak membuat laporan mengejutkan belum lama ini. Safak menyebut mantan komandan NATO di Afghanistan Jenderal Purnawirawan John F. Campbell berada di balik kudeta gagal.
“John F. Campbell (59 tahun) adalah salah satu petinggi yang mengorganisasikan dan mengatur tentara saat kudeta gagal di Turki,” tulis Safak.
Menurut Yeni Safak, Campbell juga mengatur aliran dana lebih dari 2 miliar dolar AS melalui transaksi di UBA Bank di Nigeria ke personel Turki prokudeta. Ia memanfaatkan jaringan CIA. Campbell juga melakukan perjalanan rahasia ke Turki sebanyak dua kali sejak Mei untuk membicarakan kudeta.
Erdogan dalam berbagai rangkaian pidato pun menyinggung keterlibatan asing dalam upaya kudeta tersebut.
“Negara Barat mendukung terorisme dan berpihak pada pengkudeta, mereka tak memiliki luka separah kita,” ujar Erdogan.
Erdogan meminta AS segera mengeksradisi Gulen yang ia tuduh bertanggung jawab atas upaya kudeta itu. Gulen dalam berbagai wawancara membantah segara tuduhan Erdogan. Amerika Serikat juga membantah terlibat dalam upaya kudeta. (rol/adj)
Komentar Mustanir.com
Sudah bisa di prediksi bahwa setiap pergolakan politik di setiap negara ada campur tangan Amerika. Tidak hanya pergolakan politik yang terjadi di Turki, akan pergolakan politik di setiap negara yang ada di dunia ini, tak bisa dilepaskan dari campur tangan Amerika. Amerika memiliki beban untuk menjadikan setiap pemimpin negara di dunia berada di bawah arahan mereka. Karena ide yang diemban Amerika yakni Demokrasi-Liberal adalah sebuah tatanan dunia baru dibawah arahan Amerika.
Amerika adalah negara yang seharusnya bertanggungjawab atas segala nyawa kaum muslimin yang terbunuh sejak Demokrasi-Liberal dipaksakan oleh Amerika di dunia Islam sejak runtuhnya perisai kaum muslimin, yakni Khilafah Usmani yang berpusat di Istanbul (Turki sekarang).
Amerika tentunya akan membayar semua perbuatan yang telah mereka perbuat. Cepat atau lambat, dunia Islam akan bangkit, sebagaimana prediksi badan intelijen mereka, dan ketika dunia Islam bangkit, negara-negara kafir harbi seperti Amerika dan mereka yang selama ini memerangi kaum muslimin, akan diperangi dan ditaklukkan di bawah kekuasaan Islam dengan izin Allah, insya-ALlah.