Perang Besar Akan Pecah di Aleppo
Perang Besar Akan Pecah di Aleppo
Mustanir.com – Pertempuran sengit terus berlangsung di sekitar Aleppo, Suriah, Rabu (3/8). Mujahidin terus melakukan upaya untuk menyerang pasukan pemerintah Thaghut Bashar Assad yang mengepung wilayah mereka.
Selama akhir pekan lalu, Oposisi mencoba mengambil kembali wilayah timur dan barat Aleppo. Sebelumnya, antara dua wilayah itu terlepas dari kontrol mereka dengan adanya pengepungan dari tentara Thaghut yang dibantu oleh Rusia.
Sedikitnya ada seperempat juta warga sipil yang tinggal di wilayah Aleppo dan sekitarnya. Selama ini, daerah itu dikuasai oleh pasukan oposisi. Namun, dalam satu bulan terakhir pasukan Thaghut berupaya memukul mundur dan kembali merebut wilayah.
“Kami tengah mengintensifkan serangan di wilayah Ramousah, namun jet Rusia menahan kami untuk dapat bergerak cepat,” ujar seorang komandan pasukan Oposisi kepada, Reuters, Rabu (3/8).
Seorang sumber pasukan milisi lainnya mengatakan telah mempersiapkan sekitar 10 ribu pejuang, 95 tank, dan ratusan roket peluncur. Hal ini dilakukan untuk menggempur kembali pasukan pemerintah Thaghut dan dipastikan dapat menjadi pertempuran paling besar di Aleppo.
Selain itu, sumber oposisi lainnya juga mengatakan beberapa anggota pasukan dikerahkan untuk melakukan bom bunuh diri. Nantinya, mereka akan meledakkan diri di sekitar pos militer.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan serangan yang diluncurkan pasukan oposisi kali ini adalah yang terbesar. Hal itu karena pertempuran di berbagai sudut wilayah kota telah disiapkan dan akan dilakukan. (rol/adj)
Komentar Mustanir.com
Dalam pemberitaan Reuters dan media Barat lainnya, pasukan Mujahidin yang melawan pemerintahan Thaghut Bashar Assad disebut sebagai pemberontak. Kami luruskan bahwa, Mujahidin yang melawan pemerintah Bashar Assad adalah dalam rangka jihad defensif. Melindungi wilayah, harta dan juga nyawa kaum muslimin di Suriah. Serta menghilangkan kedzaliman penguasa terhadap kaum muslimin adalah sebuah bentuk kemuliaan.
Propaganda licik dari pemberitaan media Sekuler-Liberal seperti Reuters tentu saja akan sangat mempengaruhi opini pembaca dari kalangan awam politik Internasional. Stigmatisasi Mujahidin sebagai pemberontak. Padahal, pahlawan sesungguhnya di peperangan di Suriah adalah mereka yang melindungi wilayah, harta dan nyawa kaum muslimin.
Beginilah wajah dunia Islam dengan ketiadaan Khilafah. Kaum muslimin yang menjadi mujahidin di bombardir oleh musuh-musuh Allah. Merekalah Pemerintah Thaghut Bashar, Rusia dan Amerika, serta para sekutunya. Kemuliaan kaum muslimin hanya akan kembali jika kaum muslimin ikhlas memperjuangkan Islam dan menjadikan Syariat sebagai aturan kehidupan yang akan mengatur mereka.