Daging Sapi Di Pasaran Masih Belum Stabil
Daging Sapi Di Pasaran Masih Belum Stabil
Mustanir.com – Konsumen dan pedagang di Kota Bogor mengharapkan harga daging sapi segera stabil. Menurut mereka, harga sudah kembali turun namun masih fluktuatif.
“Semingguan ini harga daging antara Rp 105 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram,” kata Asep Saepudin, pedagang daging di Pasar Induk Jambu Dua, Bogor, Kamis (3/9).
Pria 45 tahun itu berujar, harga daging sapi sedikit demi sedikit mulai turun ke harga semula. Akan tetapi, harga dinilai belum menguntungkan pedagang.
Pasca Idul Fitri, harga daging yang melonjak hingga Rp 125 ribu tak segera turun. Kondisi tersebut sempat membuat pedagang melakukan aksi demo mogok berjualan beberapa waktu lalu.
“Kisaran segini masih belum banyak yang beli, yang bagus itu kalau harga di bawah 100 ribu,” tutur Asep.
Sudah lebih dari 30 tahun Asep berjualan di pasar itu. Menurutnya, belum pernah lonjakan harga terjadi sedemikian rupa.
Bila naikpun, ungkapnya, harga akan segera kembali turun. Mahalnya harga daging ersebut dikatakannya sudah demikian dari tempat ia membeli daging di rumah pemotongan hewan (RPH) Bubulak.
Satu kilogram daging Asep beli di RPH antara harga Rp 95 ribu hingga seratus ribu. Dalam sehari, ia bisa menjual 50 hingga 70 kilogram daging.
“Pengennya stabil di bawah seratus, seperti sebelum Lebaran. Kalau terlalu mahal konsumen nggak mau beli,” ujarnya.
Kusnan, salah satu konsumen daging di Pasar Anyar Kota Bogor menyuarakan hal yang sama. Pedagang bakso itu berharap harga kembali stabil di bawah Rp 100 ribu.
“Sekarang Rp 110 ribu. Normalnya Rp 95 ribu, seperti saat sebelum Lebaran,” kata pria yang berjualan bakso sejak tahun 2002 itu.
Fluktuasi harga daging sangat berimbas baginya sebagai pedagang bakso. Sebab, dalam sehari ia harus berbelanja 2,5 hingga tiga kilogram daging sapi.
Saat para penjual daging berdemo, Kusnan terpaksa berjualan bakso ayam. Ia tak sempat menyiapkan stok karena tak mendapat informasi aksi demo.
“Naik turun begini tidak bisa menaikkan harga juga, siasatinya dengan menyesuaikan porsi daging dalam bakso saja,” ungkap pria asal Brebes itu. (rol/adj)