Hati yang Sehat, Hati yang Mati, Hati yang Sakit
DALAM kitab Tazkiyah an-Nafs, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyatakan bahwa hati manusia bisa hidup bisa pula mati. Menurut beliau hati manusia dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu hati yang sehat, hati yang mati dan hati yang sakit.
Dari ayat tersebut di atas, hati yang bersih didefinisikan sebagai hati yang terbebas dari setiap syahwat, keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah, dan dari setiap syubhat, ketidakjelasan yang menyeleweng dari kebenaran.
Hati yang Mati, adalah hati yang tidak mengenal siapa Rabbnya. Ibaratnya seperti manusia berikut :
“… Ia tidak beribadah kepada-Nya dengan menjalankan perintah atau menghadirkan sesuatu yang dicintai dan diridhai-Nya. Hati seperti ini selalu berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan duniaw, walaupun itu dibenci dan dimurkai Allah SWT. ia tidak peduli dengan keridhaan dan kemurkaan Allah SWT. Baginya, yang terpenting adalah memenuhi keinginan hawa nafsu”
Hati yang Sakit, adalah hati yang hidup tetapi mengandung penyakit. Padanya ada kecintaan, keimanan, keikhlasan, dan tawakal kepada Allah SWT, yang merupakan sumber kehidupannya. Padanya pula ada kecintaan dan ketaatan terhadap dunia. Ia ada diantara dua penyeru; penyeru kepada Allah, Rosul, dan hari akhir, serta penyeru kepada kehidupan duniawi. Seruan yang akan disambutnya adalah seruan yang paling dekat dan yang paling akrab. [reni/islampos]
Sumber : Syukur, Yanuardi.2014. Kekuatan Memaafkan: Jakarta:Qibla