Ideologiku Islam, Kamu?

MUSTANIR.net – Setiap orang mempunyai cara sendiri dalam menghadapi kehidupan yang dijalaninya. Ada yang menjalaninya dengan berorientasi kepada dunia saja, ada yang menjalaninya dengan orientasi dunia dan akhirat juga.

Baiklah, lebih baik manakah cara yang harus digunakan? Dunia saja, atau dunia dan akhirat? Cara manusia mengambil tindakan sesuai dengan apa yang dipahaminya.

Di dunia ini, ada tiga ideologi besar. Ideologi ini akan membentuk gaya hidup seseorang, arah hidup seseorang dan tujuan hidup seseorang. Maka, dalam menentukan ideologi yang harus diambil, tidak boleh sembarangan, karena akan menentukan kehidupan manusia selanjutnya.

Apa saja ideologi tersebut?

Pertama, kapitalisme-sekularisme.

Ideologi ini memandang bahwa agama harus dipisahkan dari kehidupan (fashlu ad-diin ‘anil hayah). Jadi, dalam mengatur kehidupan di dunia ini tidak boleh membawa-bawa agama.

Contoh: agama harus dipisahkan dari politik, jika menginginkan negara maju jangan bawa-bawa agama, kalau mau berdakwah di masjid saja, kalau mau berhijab ke Arab saja, dll.

Ideologi ini mengakui adanya Tuhan, tetapi tidak mau menaati aturan-aturan Tuhan. Aturan Tuhan dianggap tidak cocok diterapkan dalam kehidupan karena agama tidak hanya satu.

Ke dua, sosialisme-komunisme.

Ideologi ini tidak mengakui adanya Tuhan (ateis). Ideologi ini menganggap bahwa segala sesuatu berasal dari materi dan akan kembali ke materi juga. Hidup dan matinya semata-mata untuk kepuasan materi saja.

Ke tiga, Islam.

Islam adalah ideologi yang berasal dari Allah. Islam memandang bahwa manusia berasal dari Allah, tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah dan kelak manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Allah.

Islam tidak hanya mengatur ibadah ritual saja, tapi seluruh aspek kehidupan, baik ranah sosial, politik, ekonomi, pendidikan pemerintahan, dan ranah lainnya. Islam memiliki seperangkat aturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam Islam, seluruh aspek kehidupan diatur dalam hukum syara’. Manusia dengan akal yang dimilikinya, mampu memahami hukum syara’ tersebut kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertanyaannya; Jika selama ini kita mengaku muslim, benarkah kita sudah berideologi Islam?

Dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS Ali Imran: 85)

Jelas, Allah tidak akan menerima manusia jika manusia mengambil jalan hidup kecuali Islam. Maka, selama manusia masih diberikan kesempatan hidup di dunia ini, gunakan kesempatan itu untuk menjadikan Islam sebagai ideologinya.

Islamlah sebagai satu-satunya ideologi yang harus diemban oleh seorang muslim. Bukan yang lain. Karena itu adalah perintah Allah.

Allahu a’lam. []

Sumber: Yuliana Marfuah

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories