Karena Minyak, Meningkatnya Pasukan Eropa dan Amerika ke Libya

Karena Minyak, Meningkatnya Pasukan Eropa dan Amerika ke Libya

Mustanir.com – Laporan terbaru menyebutkan kehadiran pasukan Eropa dan Amerika semakin meningkat di Libya. Sebagian mereka membantu pasukan pemerintahan rekonsiliasi yang dibentuk atas restu internasional dan sebagian mendukkung milisi loyalis Khalifah Khaftar.

Dilansir dari Al-Jazeera, Kamis (11/08), sebuah dokumen yang diterbitkan oleh pemerintah Italia Rabu lalu menegaskan bahwa pasukan khusus Italia turut dalam operasi militer di Libya. Dokumen itu sendiri disebarkan oleh TV resmi pemerintah Italia.

Dalam dokumen itu disebutkan pengiriman pasukan ke Libya ini mengacu pada undang-undang yang disahkan parlemen, yang membolehkan perdana menteri mengizinkan misi militer di luar negeri bagi pasukan khusus. Pasukan yang dikirim ke Libya dari Brigade Sembilan, Skuadron 17 angkatan udara Italia dan pasukan pemukul dari Angkatan Nasional Gendarmerie.

Surat kabar Italia La Repubblica melansir dari sumber militer Libya melaporkan bahwa pasukan elit Italia itu telah tiba di kota Misrata dan Sirte. Mereka dilengkapi peralatan canggin. Saat ini, mereka bekerja bersama pasukan Libya.

Rabu lalu, para pejabat AS dan Libya mengonfirmasi kehadiran pasukan AS dari satuon operasi khusus di Sirte. Pasukan itu mendukung langsung operasi militer pasukan pemerintahan rekonsiliasi Libya untuk memerangi ISIS di Sirte.

Harian Washington Post menulis, para tentara AS itu telah berada di Markas Operasi Gabungan di pinggiran Sirte. Mereka berkoordinasi dengan pasukan Inggris untuk memberi informasi intelijen dan mengoordinasi serangan udara.

Sementara itu, Pasukan Prancis yang lebih dulu berada di Libya dilaporkan menghentikan operasi militer bersama milisi Khalifah Haftar di Benghazi. Tidak diketahui penyebab penarikan pasukan itu, namun pernyataan terakhir Prancis mengatakan bahwa pihaknya hanya akan mengintervensi Libya bersama pasukan pemerintahan rekonsiliasi.

Perlu dicatat, operasi militer pasukan Eropa dan Barat ini berpusat di Benghazi dan Sirte. Selain keberadaan ISIS di wilayah itu, daerah tersebut juga dikenal dengan “Bulan Sabit Minyak”. Sumur minyak terbesar di Libya berada di daerah tersebut.

Sumber Arabi21 di barisan pasukan Khalifa Haftar beberapa pekan lalu mengungkapkan bahwa pertempuran di Libya adalah “pertempuran minyak”. Seperti diketahui, katanya, Italia dan Prancis memiliki perusahaan minyak di daerah tersebut. (kiblatnet/adj)

Komentar Mustanir.com

Semua adalah tentang minyak. Ya, karena minyaklah pasukan-pasukan Eropa dan Amerika kemudian berbondong-bondong datang ke Libya. Kehancuran Irak dahulu juga karena minyak. Dengan segala skenario yang dilakukan Amerika agar dapat mengutus militer ke Irak. Akhirnya terciptalah kebohongan publik dengan adanya mitos “senjata pemusnah massal”.

Yang menjadi korban pada akhirnya masyarakat Irak dan yang mendulang keuntungan adalah Amerika. Semua karena minyak. Seolah minyak adalah anugerah yang dikutuk. Setiap negara yang memiliki minyak akan menjadi negara yang diperebutkan oleh negara-negara Barat. Libya, jika ingin tetap aman, hanya harus mengikuti arahan dari Eropa dan Amerika. Jika tidak, maka Libya dapat menjadi Irak berikutnya.

Libya, Irak dan seluruh negeri kaum muslimin akan kembali mendapatkan kedaulatan ketika kaum muslimin menyadari bahwa satu-satunya jalan dalam mendapatkan kemuliaan kaum muslimin kembali adalah dengan mewujudkan tatanan institusi yang berdaulat, yakni sebagaimana Madinah Al Munawwaroh yang dijadikan sebuah kekuatan oleh Rasulullah, yang akhirnya dapat menaklukkan Jazirah Arab, Persia dan juga Syam. Itulah Daulah Islam.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories