Ketum PBNU Said Aqil Sebut Suara NU Dimanfaatkan Di Pilpres, Babe Haikal Hasan: Itulah Tingkah Pemerintah Kita
MUSTANIR.net – Pernyataan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj yang menyebut suara NU hanya dimanfaatkan oleh Presiden Joko Widodo menunjukkan sikap yang sesungguhnya.
Sikap sesungguhnya yang dimaksud ialah tingkah laku Presiden yang dimaksud ialah hanya memanfaatkan suara NU pada Pilpres 2019 lalu ditinggalkan.
“Itulah tingkah pola pemerintahan kita. Tingkah polanya memanfaatkan suara lalu meninggalkan,” singkat Aktivis 212, Babe Haikal Hasan kepada Kantor Berita Politik RMOL usai bertemu Ahmad Dhani usai bebas dari LP Cipinang, Senin (30/12/2019).
Sebelumnya, Said Aqil menagih janji Menteri Keuangan, Sri Mulyani menggelontorkan dana sebesar Rp 1,5 triliun kepada PBNU untuk kredit murah ke masyarakat nahdliyin. Janji itu, menurutnya, tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Keuangan dengan PBNU.
“Pernah kami MoU dengan Menteri Sri Mulyani katanya akan menggelontorkan kredit murah Rp 1,5 triliun. Ila hadza yaum, sampai hari ini, satu peser pun belum terlaksana. Ini biar tahu anda semua seperti apa pemerintah ini,” katanya. Potongan video pernyataan KH Said Aqil Siradj itu beredar luas sejak Kamis (26/12/2019).
Video tersebut berasal dari pidato KH Said Aqil Siradj dalam wisuda mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) di Parung, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, Sabtu (14/12/2019). Video berdurasi 32 menit 2 detik tersebut diunggah di channel Youtube, NU Channel, sehari setelah wisuda.
KH Said Aqil Siradj juga menyoroti ketimpangan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Katanya, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Namun kekayaan itu hanya dinikmati sekelompok orang.
“Sekelompok kecil menikmati kekayaan alam yang sangat luar biasa. Freeport, uranium, apalagi batubara. Semua akan dihabisi oleh segelintir orang saja,” ujarnya.
Pada bagian akhir, KH Said Aqil Siradj mengatakan, tidak perlu menyalahkan siapa-siapa atas apa yang terjadi.
“Ketika Pilpres suara kita dimanfaatkan. Tapi ketika selesai, kita ditinggal,” demikian ujarnya.[]
Sumber: Rmol
Baca Juga:
- AKIBAT DARI SEKULERISASI PENDIDIKAN, KEBIJAKAN PENDIDIKAN INDONESIA MEMULUSKAN PENJAJAHAN
- JUMLAH ORANG MISKIN DI INDONESIA MENCAPAI 25,14 JUTA JIWA MELEBIHI POPULASI PENDUDUK AUSTRALIA
- TAHUN 2019 ADALAH TAHUN MARAKNYA PENGHINAAN AJARAN ISLAM
- MASA DEPAN INDONESIA DI 2020 MASIH SURAM
- DIAMNYA PRESIDEN JOKOWI TERHADAP PERMASALAHAN UIGHUR, PRESIDEN MELANGGAR UUD 1945