Khilafah Versi Wapres Yusuf Kalla
Khilafah Versi Wapres Yusuf Kalla
Mustanir.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menyoal tentang khilafah. Menurutnya, ajaran khilafah tidak boleh dikampanyekan dan dikembangkan karena menafikan nilai-nilai kebangsaan.
“Orang yang mengkampanyekan khilafah berarti itu menafikan kebangsaan,” kata Kalla saat membuka Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI Se-Indonesia V, di Pondok Pesantren At Tauhidiyyah Cikura, Tegal, Senin (08/06).
Dia menambahkan bahwa selama ini negara Indonesia menganut sistem negara kesatuan. Sehingga, kampanye NKRI harga mati harus selalu didengung-dengungkan. JK menyebutkan bahwa orang boleh saja berpikiran soal khilafah, namun tak boleh mengusahakannya hingga tegak.
“Berpikiran boleh, tapi jangan mengkampanyekannya. Jangan mengusahakannya,” ungkap Kalla.
Kendati demikian, JK memahami jika Khilafah sendiri ada telah ada dalam Islam sejak sepeninggal Nabi Muhammad SAW, yang dilanjutkan oleh para sahabatnya hingga terakhir diterapkan oleh pemerintahan Bani Ustmaniyah di Turki.
Namun, JK beranggapan pikiran-pikiran itu hanya muncul pada zaman dulu, karena tidak jelas batas-batas antar negara. Namun saat ini batas-batas itu telah jelas.
Kalla pun menilai bahwa khilafah hanya sesuai dengan cara dan kultur di Arab, yang terdiri atas kabilah-kabilah. “Karena itu timbullah pemerintahan Bani Ismailiyah, bani apa, dan Bani Ustmaniyyah terakhir,” ujarnya. (kiblatnet/adj)
Komentar Mustanir.com
Istilah Khilafah sudah menjadi buah bibir dan isu yang berkembang saat ini. Bukan menjadi tidak mungkin kaum muslimin akhirnya akan menginginkan Indonesia menjadi negara Khilafah. Dengan izin Allah tentunya.