Mengapa Aleppo Diperebutkan?

rsz_1aleppo-1

Mengapa Aleppo Diperebutkan?

Setelah gencatan senjata dua bulan sejak 27 Februari lalu runtuh, Aleppo kembali menjadi medan perang utama dalam serangan yang menghancurkan Suriah. Lebih dari 200 orang telah tewas dalam sembilan hari terakhir serangan udara dan penembakan di wilayah yang diperebutkan.

Sejarah
Sebagai kota terbesar kedua dan pusat komersial, Aleppo adalah persimpangan jalan peradaban selama ribuan tahun. Aleppo telah diduduki oleh Yunani, Bizantium dan beberapa dinasti Islam. Aleppo Kota Tua telah ditambahkan oleh UNESCO pada tahun 1986 ke dalam daftar situs Warisan Dunia.

Tetapi kini Alepo hancur. Bukan hanya gedung atau rumah-rumah penduduk, Masjid Umayyah yang dibangun abad ke-11, menaranya runtuh menara selama pertempuran pada tahun 2012. Demikian pula benteng abad ke-13 dan pasar abad pertengahan, api merusak lebih dari 500 toko berkubah di lorong-lorong sempit. Beberapa situs bersejarah telah digunakan sebagai basis bagi para pejuang.

Arti Aleppo
Karena lokasinya yang strategis di dekat perbatasan Turki, dalam makna simbolis, sering dikatakan bahwa siapa pun yang memegang Aleppo berarti menang perang. Meskipun mungkin tidak akan mengakhiri perang, pasukan Assad berambisi untuk merebut kembali Aleppo. Karena itu akan menandai titik balik dalam konflik dan pukulan menghancurkan bagi oposisi.

Aleppo berada sekitar 50 kilometer dari perbatasan Turki. Sebagian besar pasokan oposisi mengalir di perbatasan Turki. Jika rezim berhasil sepenuhnya memblokade kota, itu akan mematahkan oposisi dan berpotensi memaksa mereka menyerah. Ini juga akan menjadi bencana bagi puluhan ribu warga sipil masih tinggal di sana.

Kota yang Terbagi
Sejumlah kelompok oposisi menguasai beberapa lingkungan kota, yang telah diguncang oleh serangan udara dan sedang diserang dari barat, selatan dan timur oleh pasukan penguasa. Satu-satunya jalur suplai oposisi adalah koridor yang menghubungkan kota dengan bagian utara provinsi yang mengarah ke perbatasan Turki.

Pasukan pemerintah dan sekutu mereka menguasai sebagian besar lingkungan timur serta bandara internasional dan pangkalan udara Nairab di dekatnya.

Militan dari kelompok Negara Islam juga mengontrol beberapa lingkungan di Aleppo, tetapi awal 2014 mereka keluar dari wilayah kontrolnya dan tersisa sebagian kecil saja dari jalur Raqqah.

Milisi utama Kurdi, yang dikenal sebagai Unit Perlindungan Rakyat, atau YPG, mengontrol beberapa lingkungan utara yang didominasi masyarakat Kurdi.

Kelompok pemberontak utama di Aleppo adalah Ahrar Syam, Nuruddin Zanki, Brigade Tauhid, dan Jabhah Nusrah cabang Al-Qaidah di Suriah. Kelompok yang lebih kecil juga terlibat dalam pertempuran. (kiblatnet/adj)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories