Mengapa Harus Berbisnis Sesuai Dengan Syariah

bisnis-syariah

Mengapa Harus Berbisnis Sesuai Dengan Syariah

Oleh : Fauzan al Banjari
Sahabat Shariapreneur yang dirahmati Allah, mungkin pernah menemui pertanyaan mendasar berikut; Mengapa bisnis harus sesuai syari’ah? Maka jawabnya paling tidak karena 3 alasan berikut (tentu anda juga boleh menambahkan alasan lainnya);
Pertama, karena bisnis syari’ah adalah bisnis yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal yang mulia. Mengedepankan kejujuran, keadilan, jauh dari perkara tipu muslihat, kepura-puraan dan kezaliman. Ini adalah nilai-nilai universal yang sangat diinginkan oleh setiap manusia dalam kehidupannya. Dan syari’ah telah memberikan seperangkat aturan yang lengkap agar semua nilai tersebut bisa direalisasikan dalam kehidupan.

Kedua, bagi setiap muslim bisnis sesuai syari’ah adalah kewajiban dari Allah SWT. Karena aktivitas bisnis merupakan ativitas perbuatan (amal) manusia yang terkait dengan pengelolaan terhadap harta benda yang berhubungan dengan manusia lainnya. Sedangkan Allah SWT telah mewajibkan setiap muslim untuk selalu memperhatikan setiap perbuatannya tanpa terkecuali, termasuk di dalamnya aktivitas bisnis untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Ini merupakan wujud sekaligus konsekuensi dari keimanan seorang muslim, sebagaimana firman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang ber-iman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah [2]: 208)
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الأمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ
 
“Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui.”(Al Jatsiyah: 18)
Sahabatku yang kokoh imannya, sebagaimana dapat dipahami dari ayat-ayat di atas apabila orang-orang yang beriman tidak mau masuk ke dalam Islam secara menyeluruh, maka sudah pasti ia akan mengikuti langkah-langkah syaitan pada bagian perbuatannya yang tidak ia masukkan ke dalam aturan Islam.
Kita semua pasti akan dimintai pertanggung-jawaban atas semua modal yang telah Allah berikan kepada kita. Bagaimanakah kita bisa tegak berdiri dihadapan Allah jika kita lalai menggunakannya sesuai aturan main (syari’ah) yang telah Allah tetapkan untuk kita. Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يَسْأَلُ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَ عَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلُ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ إِكْتِسَبِهِ وَ فِيمَ اَنْفَقَهُ وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلاَهُ
“Dua telapak kaki manusia akan selalu tegak (di hadapan Allah), hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya untuk apa ia korbankan”  (HR. Tirmidzi dari Abu Barzah ra.)
Jika seorang muslim tidak mengamalkan syari’at di dalam aktivitas bisnisnya maka sudah pasti yang diamalkannya adalah hawa nafsu dan mengikuti langkah-langkah setan. Seorang Shariapreneuradalah orang-orang yang menjadikan Islam sebagai celupan (sibghah) kehidupannya.
صِبْغَةَ اللّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدونَ
“Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.” (Al-Baqarah: 138).
Sahabatku, dua alasan di atas saja rasanya sudah sangat cukup untuk menjelaskan mengapa bisnis kita harus sesuai syari’ah. Namun jika diperlukan, bisa ditambahkan alasan berikut ini. Mungkin ada sebagian kita yang tertarik dan terbuka hatinya dengan alasan yang ketiga ini.
Ketiga,denganberbisnis sesuai syari’ah maka hati akan menjadi tenang, karena kesuksesan tidak sekedar karena faktor sunatullah bisnis saja seperti perencanaan yang baik, skill bisnis yang tepat dan sebagainya, namun juga karena merasa yakin ada Allah sebagai sandaran. Hati tenang karena yakin akan selalu mendapat pertolongan dari Allah SWT.
Bisnis syari’ah adalah bisnis yang bersandarkan pada ketakwaan, yaitu bisnis yang selalu terikat dengan perintah dan larangan Allah SWT. Bisnis syari’ah adalah bisnis yang dijalankan oleh orang-orang yang bertakwa dan ber-tawakkal (menjadikan Allah sebagai tempat bersandar). Maka sahabatku yang baik hatinya, sungguh luar biasa beruntungnya bagi orang-orang yang bertakwa dan bertawakkal kepada Allah ini, karena Allah memiliki 5 janji yang akan membantu pencapain kesuksesan hakiki mereka.
Simak baik-baik keuntungan berbisnis syari’ah yang akan Allah berikan:
1)    Allah berjanji akan memberikan jalan keluar dari kesulitan.
Bukankah terlepas dari kesulitan dan halangan-halangan dalam berbisnis adalah langkah untuk sebuah kesuksesan?
2)    Allah berjanji akan memberikan rezeki dari arah yang tidak diperhitungkan.
Pendapatan atau laba bisnis sering kita perkirakan dengan sekedar hitung-hitungan matematis, itupun kadang bisa tercapai kadang tidak. Kalau tercapai hal itu maksimal sebatas perhitungan kita tadi. Tapi bagi mereka yang bertakwa dan bertawakkal dalam bisnisnya, Allah sediakan satu jalan pemasukkan lain yang kita bahkan tidak menyangka atau mampu memperkirakannya. Bukankah hal itu sangat luar biasa?
3)    Allah berjanji akan mencukupi keperluannya.
Terkadang meski pendapatan besar, tapi uangnya terasa tidak ada. Bahkan sering tidak cukup untuk menutupi pengeluaran yang ‘ada-ada’ saja. Untuk mereka yang bertakwa dan bertawakal Allah berjanji akan mencukupi keperluannya. Subhanallah, begitu dahsyat bisnis Anda jika demikian bukan?
4)    Allah berjanji akan memudahkan urusan-urusannya.
Ada urusan-urusan bisnis itu yang secara sunatullah mungkin tidak dapat dihindari atau jalan keluarnya sangatlah sulit. Berbagai upaya sudah dilakukan namun belum nampak jalan keluarnya. Tapi dengan ketakwaan dan tawakkal kepada Allah, kita mendapatkan jaminan kalaupun bertemu dengan urusan seperti ini Allah akan membuatnya menjadi mudah untuk kita hadapi. Bukankah kita para pebisnis sangat membutuhkan hal ini?
5)    Allah berjanji menghapus dosa-dosanya dan melipatgandakan pahalanya.
Dan ini yang terpenting bagi kita sebagai sangu (bekal) kita di akhirat kelak. Mungkin kita termasuk orang yang memiliki amalan yang tidak luar biasa. Mungkin hanya yang wajib-wajib saja yang baru kita kerjakan. Yang sunnah-sunnah agak jarang kita kerjakan, namun dengan ketakwaan dan tawakkal kita, Allah berjanji akan menghapuskan dosa-dosa kita dan melipatgandakan pahala kita.SubhanallahAllahu Akbar… begitu dahsyat dan begitu indah janji Allah. Dan Pasti Allah akan menepati janji. Karena mustahil Allah ingkar janji.
Inilah janji-janji Allah itu sebagaimana dalam firman-Nya dan sabda Rasul-Nya;
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
ذَلِكَ أَمْرُ اللَّهِ أَنْزَلَهُ إِلَيْكُمْ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا
 
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya (2), dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu (3). … Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalamm urusannya (4). Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepadamu, barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya (5).” (At-Thalaq: 2-5)
Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT berfirman kepada malaikat yang diserahi urusan rezeki bagi bani Adam:
اَيُّمَاعَبْدٍ وَجَدْ تُمُوهُ جَعَلَ الْهَمَّ هَمًّا وَاحِدًا فَضَمِّنُوا رِزْقَهُ السَّمَوَاتِ وَالْعَرْضِ وَاَيُّمَا عَبْدٍ وَجَدْ تُمُوهُ طَلَبَهُ فَاِنَّهُ تَحَرَّى الْعَدْلَ فَطَيِّبُوا لَهُ وَيَسِّرُوا عَلَيْهِ وَاِن تَعَدَّى اِلَى خِلاَفِ ذَلِكَ فَخَلُّوا بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَايُرِيْدُ ثُمَّ لاَ يَنَالُ فَوْقَ الدَّرَجَةِ الَّتِى كَتَبْتُهَالَهُ
“Hamba manapun yang kalian dapati cita-citanya hanya satu, yaitu semata-mata untuk kehidupan akhirat, jaminlah rezekinya di langit dan di bumi; dan hamba manapun yang kalian dapati mencari rezekinya dengan jujur karena berhati-hati dalam mencari keadilan, berilah ia rezeki yang baik dan mudahkanlah ia; dan jika ia telah melampaui batas kepada selain itu, biarkanlah ia sendiri mengusahakan apa yang dikehendakinya. Kemudian dia tidak akan mencapai lebih dari apa yang Aku tetapkan untuknya.” (HR. Abu Na’im dari Abu Hurairah ra.)
Hadits ini merupakan janji Allah kepada orang-orang yang selalu memiliki orientasi akhirat dalam setiap perbuatannya. Karena keseriusan dan orientasinya terhadap hari akhir inilah Allah akan memberikan rezeki dan memudahkan urusan mereka.
Sahabatku Sharipreneur yang budiman dan baik hatinya. Mari kita tanamkan keyakinan ini pada diri kita. Tanpa keyakinan tentu tidak akan ada harapan kesuksesan. (shariapreneur/adj)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories