Merajut Ukhuwah, Menerapkan Syariah dan Menyebarkan Dakwah

Merajut Ukhuwah, Menerapkan Syariah dan Menyebarkan Dakwah

Mustanir.com – Sungguh amat menyedihkan, ada sebagian orang yang mengaku sebagai umat Islam namun menolak, membenci, dan menentang khilafah. Padahal, khilafah adalah ajaran Islam. Khilafah adalah kewajiban syar’i. Para ulama bahkan menyebutnya sebagai tâj al-furûdh (mahkota kewajiban).

Khilafah, sebagaimana dijelaskan para ulama adalah:

]رِئَاسَةٌ عَامَةٌ لِلْمُسْلِمِيْنَ جَمِيْعًا فِيْ الدُّنْيَا لِإِقَامَةِ أَحْكَامِ الشَّرْعِيْ اْلإِسْلاَمِيْ وَحَمَلِ الدَّعْوَةِ اْلإِسْلاَمِيَّةِ اِلَى الْعَالَمِ[

Kepemimpinan umum seluruh kaum Muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum syariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia

Definisi Khilafah ini sekaligus menjelaskan tiga esensi Khilafah, yaitu:

 

Pertama, ukhuwah. Karena khilafah merupakan riâsah ‘âmmah li al-muslimîn jamî’an fî al-dun-yâ(kepemimpinan umum untuk seluruh kaum Muslimin di dunia). Dengan khilafah, akan terwujud ukhuwwah umat Islam dalam kehidupan.

Umat Islam adalah ummmah wâhidah (umat yang satu). Umat yang memiliki akidah dan syariah yang sama. Umat, yang satu sama lain ditetapkan Allah SWT sebagai ikhwah (saudara). Umat Islam yang digambarkan Rasulullah Saw ka al-jasad al-wâhid (laksana satu tubuh). Jika ada bagian yang sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakannya. Maka ukhuwah yang demikian kuat itu akan dapat diwujudkan secara nyata ketika ada yang menyatukan umat dalam satu daulah.

Sebaliknya, tiadanya khilafah menyebabkan umat Islam tercerai berai dalam banyak negara. Masing-masing negara sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri dan tak peduli dengan nasib lainnya.

Lihatlah ketika Gaza dibombardir tentara zionis dengan berbagai senjata pemusnah massal; tidak ada satu pun penguasa negeri Islam yang mengirimkan tentara untuk membela saudaranya. Bahkan, Presiden Mesir al-Sisi justru menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Nasib serupa juga dialami oleh umat Islam di Suriah, Irak, Afrika Tengah, Myanmar, Kashmir, Pattani, Uighur, Xinjiang, dan lain-lain. Akibat sekat nasionalisme, ketika darah mereka ditumpahkan oleh kaum kafir, tak ada pembelaan dan perlindungan dari kaum Muslimin lainnya.

Ironisnya, para para penguasa negeri Muslim justru bergandengan tangan dan bekerja sama dengan Amerika dan negara-negara kafir penjajah lainnya. Keikutsertaan Arab Saudi, Yordania, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Qatar adalah di antara contohnya. Kelima negara itu justru ikut bergabung dalam Pakta Obama yang imperialistik untuk menggempur Suriah dan Irak, membunuhi rakyatnya, mengokohkan dominasi Amerika, dan menghalangi tegaknya Daulah Khilafah Rasyidah ‘ala Minhaj al-nubuwwah.

Kedua: syariah. Tugas utama khilafah adalah iqâmah ahkâm al-syar’i al-Islâmî (menegakkan hukum syara’ Islam). Memang ada sebagian hukum syara’ yang dapat dan harus dijalankan oleh individu. Namun, tidak sedikit hukum syara’ yang hanya bisa dijalankan oleh khilafah. Maka, esensi khilafah adalah tegaknya syariah secara kaffah. Dan ketika itu terjadi, maka Islam sebagai rahmatan lil ‘alaminakan terwujud dalam kehidupan. Allah SWT berfirman:

﴿وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ ١٠٧﴾

“Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), kecuali menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta” (QS al-Anbiya’ [21]: 107).

Makna “rahmat[an]” adalah jalb al-mashalih (terpenuhinya kemaslahatan) dan daf’u al-mafasid(terhindarkannya kerusakan dan kemadaratan). Ini berlaku bukan hanya untuk Muslim, tetapi juga non-Muslim; bukan hanya untuk manusia, tetapi juga alam dan kehidupan.

Kerahmatan Islam yang telah dijanjikan Allah SWT itu akan terwujud melalui penerapan syariah di bawah sistem khilafah. Khilafah hanya akan membawa kebaikan untuk negeri ini dan penduduknya, Muslim dan non Muslim. Maka menganggap Khilafah membawa masalah bagi negeri ini hanyalah bentuk kebodohan dan kecerobohan yang tidak selayaknya keluar dari seorang Muslim.

Maka sungguh menyesatkan jika ada yang mengatakan bahwa khilafah berbahaya bagi negeri ini. Mereka yang mengatakan demikian telah memutarbalikkan fakta. Fakta yang sesungguhnya sistem sekular-kapitalis-liberal yang telah mendatangkan bahaya dan bencana bagi negeri ini. Bukankah sistem sekular-kapitalis-liberal itulah yang telah membuat negeri ini terjajah secara politik, ekonomi, budaya dan pemikiran? Bukankah sistem dari Barat itu yang membuat kekayaan alam negeri ini dikuras habis oleh negara-negara kafir penjajah? Bukankah sistem yang diimpor dari Barat itu yang menyebabkan negeri ini dilanda berbagai persoalan tak berkesudahan dalam semua aspek kehidupan?

Ketiga, dakwah. Tugas khilafah lainnya adalah hamli al-da`wah al-Islâmiyyah ilâ al-‘âlam (danuntuk mendakwahkan Islam ke seluruh dunia). Maka dengan khilafah, Islam dapat tersebar luas di berbagai penjuru dunia dengan cepat. Sejarah telah membuktikan realitas tersebut.

Selama 13 tahun Rasulullah Saw berdakwah di Makkah, hanya sedikit penduduknya yang masuk Islam. Namun setelah Rasulullah Saw hijrah ke Madinah, seluruh Jazirah Arab bisa dikuasai dan penduduknya berbondong-bondong masuk Islam. Padahal di Madinah, Rasulullah Saw hanya 10 tahun. Mengapa demikian? Karena di Madinah telah tegak Daulah Islamiyyah! Dengan daulah, Islam tak hanya diemban dan disebarkan ke seluruh dunia dengan dakwah, namun juga dengan jihad fî sabîlil-Lâh.

Tugas mengemban dakwah Islam ini terus dilanjutkan para khalifah sesudah Rasullah Saw. Berkat dakwah mereka, Islam bisa tersebar luas di dunia, termasuk sampai ke negeri ini. Sebagian dari para ulama yang disebut Walisongo adalah utusan khalifah yang dikirim untuk berdakwah di negeri ini. Kekuasaan Samudera Pasai adalah bukti nyata, bahwa dakwah Islam melalui khilafah, mempengaruhi perkembangan sosial politik di kawasan Sumatera bagian Utara. Bukan hanya di wilayah Aceh, kekuasaan politik Islam juga berdiri di berbagai tempat di Jawa (Kesultanan Cirebon, Demak, Mataram, Gresik dan lainnya), juga di kawasan Sumatera bagian selatan, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.

Penduduk mayoritas negeri ini adalah Muslim. Kemusliman itu amat berpengaruh dalam dinamika kehidupan bangsa dan negeri ini, termasuk dalam tahap-tahap awal perjuangan kemerdekaan. Semua tidak bisa lepas dari jasa para khalifah dahulu yang tak henti mengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke negeri ini.

SUMBER

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories