Muslimah Mulia Dengan Menutup Aurat
Muslimah Mulia Dengan Menutup Aurat
Agama Islam, agama yang sesuai dengan fitrah yang memuliakan manusia. Pemuliaan itu tercermin dalam seluruh ajaran-ajarannya. Perintah menutup aurat, diantara contoh kecilnya, yang Allâh Azza wa Jalla sebut sebagai tindakan menghias diri. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
Wahai anak cucu Adam, pakailah perhiasan kalian pada setiap (memasuki) masjid ! [al-A’râf/7:31]
‘Perhiasan’ dalam ayat ini, maksudnya pakaian yang menutupi aurat, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu, Mujâhid rahimahullah dan yang lainnya. (Lihat Tafsir Thabari (12/391), Tafsir al-Baghawi (3/225), dan Tafsir Ibnu Katsîr (3/405)
Sungguh pakaian merupakan penghias bagi manusia. Ia juga merupakan tanda kemajuan sebuah peradaban, tingginya kemuliaan serta lambang kesopanan. Sebaliknya ‘tak berpakaian’ merupakan salah satu indikasi budaya masyarakat primitif, tanda kehinaan serta merosotnya derajat manusia hingga serendah hewan atau bahkan lebih hina darinya.
Oleh karenanya, setan selalu menggoda manusia agar menanggalkan pakaian, penutup auratnya, sementara Allâh Azza wa Jalla mewanti-wanti agar manusia tidak tertipu dengan godaan syaitan. Renungkanlah firman-Nya :
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا
Wahai anak cucu Adam ! Janganlah kalian tertipu oleh setan ! sebagaimana dia telah mengeluarkan ibu bapak kalian dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. [al-A’râf/7:27]
Namun, syaitan musuh bebuyutan manusia tak akan berhenti menggoda dengan segala cara. Wanita, satu diantara umpan dan jebakan setan yang manjur untuk menghancurkan moral dan peradaban manusia. Kekurangan dan kelebihan wanita dimanfaatkan untuk menggapai tujuan buruk mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita :
اَلْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتْ اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
Wanita adalah aurat, jika ia keluar maka setan akan mengiringinya. [HR. At-Tirmidzi (no. 1173) dan lainnya. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni]
Kaum wanita, jika keluar rumah, maka itu sudah menarik perhatian, bagaimanapun keadaan mereka. Lalu bagaimana jika mereka sengaja keluar untuk menarik perhatian lawan jenisnya dengan aromanya juga dandanannya yang memperlihat aurat yang seharusnya ditutup? Kerusakannya tentu akan lebih parah. Sungguh sangat menyedihkan, kalau kita mendengar atau membaca media massa, berita pelecehan terhadap kaum wanita selalu ada dan terjadi.
Oleh karena itu, hendaknya segera bertaubat kepada Allâh Azza wa Jalla sebelum datang kematian. Kaum laki-laki hendaknya menjaga mata mereka! Hendaknya menundukkan pandangan dan tidak memandang sesuatu yang tidak layak dilihat. Hendaknya kita berusaha menjaga anggota keluarga kita yang wanita dengan menyuruh mereka untuk mengenakan busana sesuai dengan syari’at Islam agar mereka terhormat dan mulia dan terhindar dari tindakan tak senonoh.
Syaikh al-Albâni mengatakan, “Allâh Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan hikmah diperintahkannya memanjangkan jilbab dalam firman-Nya :
ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
… Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu.” [al-Ahzâb/33:59]
Yakni, jika seorang wanita tertutup oleh jilbab, maka akan diketahui bahwa dia termasuk wanita yang menjaga dirinya dari hal-hal yang hina dan syubhat, menjaga kehormatannya, dan merupakan wanita baik-baik. Jika demikian keadaan mereka, orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka dengan perkataan yang tidak patut.”
Dengan terhindar dari gangguan, hidup manjadi bahagia dan kehormatan akan tetap terjaga.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVII/1435H/2014. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]