Normalisasi Hubungan Turki Dengan Israel Dimungkinkan
Normalisasi Hubungan Turki Dengan Israel Dimungkinkan
Mustanir.com – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Tanju Bilgic mengatakan bahwa mormalisasi hubungan Turki dengan Israel hanya dimungkinkan jika Israel mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Dalam konferensi pers hari Kamis (25/6/2015) Bilgic mengatakan kini “giliran Israel mengambil langkah” dan bahwa normalisasi hubungan hanya mungkin dilakukan “jika Israel mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” demikian menurut laporan-laporan media Turki, seperti dilansir Today’s Zaman.
Bolgic tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan langkah-langkah yang diperlukan itu.
Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah muncul laporan di media bahwa para pejabat Turki dan Israel melakukan pertemuan rahasia di Roma belum lama ini, guna membicarakan kesepakatan rekonsiliasi kedua negara.
Dalam laporan tanggal 22 Juni koran Zionis, Haaretz, mengklaim bahwa Derjen Kemenlu Israel Dore Gold dan sejawatnya dari Turki Feridun Sinirlioglu, yang bertugas mengurus bidang hubungan diplomatik Turki dengan Israel, telah bertemu di Roma setelah Gold berangkat ke Roma “diam-diam”.
Haaretz menyebut Gold tidak memberitahukan kepergiannya itu baik kepada penasihat bidangn kemanana nasional Yossi Cohen, maunpun utusan khusus dari kantor Perdama Menteri Israel untuk Turki Joseph Ciechanover. Ciechanover adalah pejabat Israel yang selama 5 tahun menangani hubungan diplomatik kedua negara bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan –sejak Erdogan masih menjabat sebagai perdana menteri.
Hubungan diplomatik Turki-Israel memburuk setelah insiden berdarah Mavi Marmara Mei 2010. (hidayatullah/adj)
Komentar Mustanir.com
Tentu sudah seharusnya Turki tidak menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Sebab Israel adalah negara kafir harbi yang memerangi umat Islam di Palestina, serta baru-baru ini melarang kaum muslimin untuk sholat di masjidil aqsha.
Sudah seharusnya Turki bukan menormalisasi hubungan diplomatik, tapi bahu-membahu bersama negara-negara dimana kaum muslimin berada untuk memboikot, bahkan memerangi Israel untuk membebaskan Palestina. Sudah seharusnya demikian.