Parade Tauhid Jogja Bukti Regenerasi Syiar Dakwah
Parade Tauhid Jogja Bukti Regenerasi Syiar Dakwah
Mustanir.com – Parade Tauhid yang digelar di Kota Yogyakarta menjadi bukti regenerasi syiar dakwah Islam oleh kaum pemuda.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia DIY Ahmad Muhsin Kamaludiningrat yang turut hadir dalam pembukaan parade mengapresiasi acara tersebut.
“Saya merasa bangga, pada hari ini saat orang-orang memilih bermain banyak pemuda yang masih rela mengorbankan waktunya untuk syiar islam,” katanya, Ahad (11/10).
Ia mengingatkan agar generasi muda muslim saat ini bertaqwa kepada Allah SWT dan ikhlas mengejar pendidikan. Sebab umat islam membutuhkan generasi yang kuat kedepannya.
Menurut Muhsin, umat Muslim harus kuat dalam lima hal. Antara lain spiritual, mental, akal, jasmani, dan harta kekayaan. Sehingga, generasi ini dapat tumbuh kembang bebas dari pemikiran yang merusak bangsa, seperti komunis dan syiah.
Ketua DPW FUI DIY Sukri Fadholi pun menuturkan, parade ini sengaja diselenggarakan sebagai syiar tauhid pada masyarakat. Ia berharap dengan acara yang digelar dari pukul 07.00 hingga tengah hari itu bisa meningkatkan rasa kecintaan masyarakat pada agama dan bangsa.
“Kecintaan kita terhadap Allah akan menjadi kekuatan kita untuk berjuang bagi negara ini, sebagaimana pendahulu kita dulu” katanya.
Menurutnya, penegakan esensi tauhid bagi umat islam Indonesia sangat penting dilakukan. Salah satunya untuk menyelamatkan bangsa dan negara ini dari pengaruh buruk komunis yang menyebabkan kehancuran.
Perwakilan Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Khudori berharap dengan bersatunya umat Islam dalam Parade Tauhid mengobarkan semangat berjuang di jalan Allah. (rol/adj)
Parade Tauhid Jogja diikuti Ribuan Peserta
Ribuan kaum muda dan mudi Muslim di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengikuti parade tauhid di Jalan Trikora dan Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta.
Mereka menyemut saat pawai keliling Kauman Yogyakarta. Bukan hanya jalan kaki, namun ratusan kendaraan bermotor laskar muda muslim Yogya berjejer sepanjang jalan parade tauhid tersebut, Ahad (11/10).
Parade tauhid tersebut mengambil star dari Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta – Jalan Ibu Ruswo – Jalan Brigjend Katamso – Jalan Senopati – Jalan KHA Dahlan – Terminal Ngabean dan finish di Masjid Kauman Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta.
Parade tauhid tersebut diikuti angkatan muda-mudi Muslim dari berbagai elemen pemuda, antara lain, Angkatan muda Forum Ukhuwah Islamiyah, Hidayatullah, Majelis Mujahidin, Angkatan Muda Muhammadiyah, Gerakan Pemuda Ka’bah dan pesantren-pesantren di Yogya.
Selain itu, hadir pula Remaja Masjid DIY, MIUMI DIY, Forum Majlis Taklim DIY, Harokah Islamiyah, Arrahman, Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu, dan beberapa elemen muda-mudi muslim dari beberapa perguruan tinggi di DIY,
Mereka berpawai keliling Yogya dengan membawa berbagai poster, bendera bertuliskan Arab dan meneriakkan kalimat tauhid dan takbir sepanjang jalan.
Beberappa spanduk yang mereka bawa antara lain Yogya istimewa dengan tegaknya tauhid, Indonesia damai tanpa syiah dan komunis, Jogja tanpa komunis, jogja tanpa syiah dan beberapa spanduk lainnya.
Sebelum melakukan pawai atau parade, digelar tabligh akbar di Jalan Trikora Yogyakarta. Beberapa dai dan ustadz DIY memberikan tausiah dan semangat pada angkatan muda-mudi muslim DIY-Jateng tersebut.
Dai yang memberi tausiaah tersebut dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY dan dari Ikatan Dai Indoneisa (IKADI) DIY.
Ustaz Kamaludiningrat dari MUI DIY menyoroti maraknya keekerasan yang tengah melanda Indonesia saat ini. Menurutnya, maraknya perbuatan sadis yang banyak terdapat di berbagai daerah di Indonesia merupakan perbuatan orang yang tidak berketuhanan. (rol/adj)