Pemimpin Polesan Yang Sesungguhnya Tidak Pro Rakyat
Pemimpin Polesan Yang Sesungguhnya Tidak Pro Rakyat
Mustanir.com – Keresahan atas situasi bangsa hari ini menjadi keresahan bersama anak bangsa yang sangat menjaga masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama ini dinilai sangat mengecewakan, menyimpang dari janji-janji kampanye (Nawacita), gagal mewujudkan Trisakti, dan membuat situasi ekonomi nasional bertambah buruk.
“Rakyat sudah muak dengan janji manis karena faktanya rakyat yang terus menerus menanggung beban derita kelaparan dan rasa sakit akibat kebijakan Jokowi-JK yang tak pro rakyat,” ujar Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI), Tri Joko Susilo, Senin (19/10) malam.
Dia menyebut pemimpin tidak bisa lahir secara instan. Pemimpin tidak bisa lahir dari sebuah proses rekayasa media. Presiden atau pemimpin tidak bisa hanya dari hasil proses pencitraan.
“Pemimpin polesan cenderung menipu karena dari kemasannya saja sudah direkayasa,” ucapnya. Produk yang dihasilkan dari kepemimpinan yang seperti ini akan cenderung korup dan menuai persoalan kebangsaan yang lebih besar.
Negara, kata Tri, sudah dikuasai kapitalis asing dan aseng. “Mau tunggu apalagi? Segera cabut mandat Jokowi-JK, luruskan kiblat kembali ke Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.
Komentar Mustanir.com
Bukan hanya pemimpinnya yang tidak pro rakyat, tetapi lebih jauh, sistem politik dan ekonomi yang ada di Indonesia pun tidak pro rakyat, yakni pro kepada asing, pemilik modal dan para kapitalis.
Sistem Kapitalisme Liberal memang tidak pernah bertujuan untuk membuat sejahtera secara agregat. Sistem kapitalisme liberal sejak awal dirancang, adalah untuk memuaskan nafsu para pemilik modal. Jadi, mari kita jangan hanya salahkan jokowi, tetapi mari kita juga salahkan sistem bobrok yang diterapkan di negeri ini.