Penggerebekan Otak Serangan Paris Berjalan Alot, Ini Kronologinya
Penggerebekan Otak Serangan Paris Berjalan Alot, Ini Kronologinya
Mustanir.com – Jaksa Paris, Francois Molins mengatakan, nasib lelaki yang diduga otak dari serangan teror Paris, Jumat lalu, Abdelhamid Abaaoud masih belum diketahui. Sementara, pengepungan yang dilakukan polisi Prancis di sebuah flat Kota Saint Denis sepanjang Rabu kemarin, berakhir dengan pertumpahan darah.
Molins mengatakan, Abaaoud tidak termasuk di antara delapan orang yang ditangkap dalam penyerbuan di Saint Denis. “Namun, sisa-sisa (tubuh) manusia yang ditemukan di puing-puing itu masih harus diidentifikasi,” katanya.
Seorang wanita meledakkan dirinya dan tersangka lain ditembak mati saat penggerebekan Rabu kemarin. Bangunan itu mengalami kerusakan sehingga tidak jelas, apakah ada tubuh ketiga dalam reruntuhan tersebut.
Menurut Molins, operasi penyergapan di Saint Denis berhasil menggagalkan serangan baru yang sedang dirancang kelompok itu. Petugas melihat ada persiapan penyerangan yang dilakukan jaringan teror itu.
“Pada saat ini, saya tidak dalam posisi untuk memberikan angka yang pasti untuk orang-orang yang meninggal, atau identitas mereka, namun setidaknya ada dua yang tewas,” kata dia.
Berikut kronologi operasi di Saint Denis yang digambarkan sebagai pertempuran hebat:
Pukul 04:20 waktu setempat, tembakan keluar di Rue du Corbillon (sebuah daerah kumuh beberapa menit jalan kaki dari balai kota) sebagai tanda razia polisi anti-teroris hingga ke lantai tiga flat.
Pukul 07:03, tembakan sekali-sekali terus terjadi. Satu orang tewas dalam flat dan dua polisi terluka.
Pukul 07:20, beberapa ledakan dan tembakan beruntun terdengar.
Pukul 07:40, penduduk setempat diminta masuk dalam rumah masing-masing oleh pihak berwajib.
Pukul 07:56, sumber Polisi melaporkan ada yang terbunuh di flat, termasuk seorang wanita yang melakukan bom bunuh diri. Bom itu mengakibatkan tiga petugas terluka.
09:17, Jaksa mengumumkan penangkapan tiga orang di dalam flat. Kemudian dua orang pria dan wanita.
Pukul 11:26, Polisi mengumumkan operasi berakhir karena semuanya telah dilumpuhkan.
Pukul 19:10, Jaksa Paris menegaskan penangkapan para tersangka dan mengatakan bukti menunjukkan sebuah jaringan teroris baru telah digagalkan.
Dalam operasi itu, polisi menggunakan 5 ribu butir amunisi. Bangunan utama target penggerebekan rusak parah dan hampir runtuh. Tubuh ditemukan berserakan sehingga mustahil untuk mengidentifikasi.
Sementara, tujuh pria dan satu wanita berhasil ditangkap. Namun, seorang warga Prancis, Salah Abdeslam (26) yang diidentifikasi sebagai tersangka dalam serangan Jumat tidak termasuk di antara mereka. Begitu juga dengan Abdelhamid Abaaoud.
Abaaoud diduga kuat sebagai perancang serangan senjata dan bom bunuh diri yang menewaskan 129 orang di Paris. Pemerintah Prancis berhasil mengidentifikasi kelompok penyerang setelah ada klaim dari ISIS. (rol/adj)
Komentar Mustanir.com
Misi sesungguhnya dari serangan Perancis beserta negara-negara Barat ke Suriah adalah dalam rangka membombardir pasukan mujahidin Suriah yang sedang berusaha menumbangkan Assad. Analisis ini jelas lebih bisa diterima dibandingkan dengan analisis-analisis lainnya.
Barat punya motif yang kuat untuk mengabolisi revolusi Suriah yang menjadi cikal bakal berdirinya sebuah negara Islam. Jika sampai berdiri negara Islam, maka akan menjadi penantang Barat setelah runtuhnya soviet 20 tahunan silam. Teror bom di Paris hanya digunakan untuk melegitimasi invasi Barat ke Suriah.