Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Tentang Lailatul Qadar
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Tentang Lailatul Qadar
Penulis : Miftahul Ihsan Lc
Mustanir.com – Malam lailatul qadar adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim sedunia. Malam ini ditunggu karena memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah. Banyak hal yang ditanyakan terkait malam lailatul qadar. Redaksi Kiblat.net berusaha merangkum beberapa pertanyaan yang ditanyakan terkait malam lailatul qadar.
Pertanyaan : Kenapa dinamakan malam lailatul qadar?
Jawaban : Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin berkata, “Dinamakan malam lailatul qadar karena agungnya nilai bulan tersebut. Alasan lain adalah dimalam itu ditetapkan takdir hamba-hamba Allah yang akan terjadi tahun tersebut. Allah SWT berfirman :
فيها يُفرَقُ كُلُّ أَمرٍ حَكيمٍ
“Pada malam itu (lailatul qadar) dijelaskan setiap perkara yang penuh hikmah.”(QS Ad Dukhan : 4)
Pertanyaan : Apa yang diucapkan saat bertemu malam lailatul qadar?
Jawaban : Malam lailatul qadar adalah malam yang tersembunyi, Allah sengaja menyembunyikannya di sepuluh malam terakhir agar hamba-hambanya semakin giat beribadah dalam mencari malam lailatul qadar. Nah, jika seorang mendapati lailatul qadar, apakah ada wirid khusus yang dibaca? Terkait hal ini ada sebuah hadits dari Aisyah RA :
عن عائشة رضي الله عنها قالت : يا نبي الله أرأيت إن وافقت ليلة القدر ما أقول ؟ قال : تقولين : اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني (رواه أحمد)
Artinya, “Dari Aisyah RA, beliau berkata, “Wahai Nabi Allah, apabila aku bertemu malam lailatul qadar apa yang harus aku baca?”. Nabi SAW berkata, “Bacalah Allahumma Innaka afuwwun, tuhibbul afwa, fa’fu ‘anni (Ya Allah sesungguhnya Engkau maha pengampun, Engkau suka memberi ampunan, maka ampunilah aku).” (HR Ahmad)
Pertanyaan : Apakah betul pada malam lailatul qadar air laut menjadi tawar dan anjing tidak menggonggong?
Jawaban : Adapun tentang air laut yang menjadi tawar saat malam lailatul qadar tidak ada hadits yang sampai ke Rasulullah yang menyatakan hal itu. Akan tetapi ada riwayat dari sebagian salaf bahwa hal itu pernah terjadi.
Imam Adz-Dzahabi di dalam Siyar A’lamin Nubala’ berkata, “Diriwayatkan dari Abdah bin Abu Lubabah, dia berkata, “Saya merasakan air laut pada malam 27 (bulan Ramadhan) dan saya dapati air laut terasa tawar.” (Siyar A’lamin Nubala’ 5/229)
Atsar di atas juga diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi bab Fadhail Auqat(keutamaan waktu). Karena tidak ada hadits yang shorih dari Nabi Muhammad SAW terkait hal itu, maka kita tidak bisa menjadikan hal di atas sebagai tanda-tanda mutlak. Adapun apa yang disebutkan oleh atsar di atas bisa jadi itu hanya salah satu kondisi pada kondisi lailaatul qadar yang ada di setiap tahun.
Sementara anjing tidak menggonggong di malam lailatul qadar, kami juga tidak menemukan dalil yang sharih (jelas dan tegas) yang menyatakan hal itu. Wallahu a’lam. (http://majles.alukah.net/t104018/)
Pertanyaan : Kapan terjadi malam lailatul qadar?
Jawaban : Lailatul qadar terjadi pada sepuluh malam hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini didasarkan kepada hadits dari Rasulullah SAW :
التمسوها في العشر الأواخر (رواه البخاري)
Artinya, “Carilah malam lailatul qadr itu di sepuluh malam terakhir.” (HR Bukhari)
Memang ada atsar-atsar tertentu yang menyatakan bahwa malam lailatul qadar terjadi pada malam 27 Ramadhan. Akan tetapi hal ini bukan ,menjadi kekhususan karena ada dalil yang secara umum menjelaskan bahwa malam lailatul qadar berada di malam gannjil di sepuluh malam hari terakhir. Dan sebagai bentuk perbuatan meneladani Rasulullah SAW kita mempergiat ibadah di sepuluh malam terakhir. Wallahu a’lam. (sumber)