Presiden Joko Widodo Menyinggung Problem Investasi Belum Maksimal

MUSTANIR.net – Presiden Joko Widodo menyinggung problem investasi di Indonesia yang menurut dia belum maksimal pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/7/2019).

Presiden Jokowi yang dalam kesempatan itu didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan, dirinya sudah puluhan kali menyampaikan agar investasi yang berkaitan dengan ekspor, yang berkaitan dengan barang-barang substitusi impor untuk tutup mata, berikan izin secepat-cepatnya.

“Tapi kejadian yang ada di lapangan, tidak seperti itu,” kata Presiden Jokowi, sebagaimana dikutip dari Setkab, Senin ((8/7/2019).

Ia menunjuk contoh dari Kementerian Kehutanan misalnya, masih lama, terutama yang menyangkut urusan lahan.

Presiden juga mengutip cerita Wakil Presiden (Wapres) mengenai petrochemical yang diperlukan tetapi berhenti sudah setahun lebih gara-gara yang berkaitan dengan lahan. “Urusan kecil tapi ya ini menghambat,” ujarnya.

Demikian pula di Manado, Presiden menyampaikan kekurangan hotel, (investor) hotel berbondong-bondong mau bikin. Tapi urusan yang berkaitan dengan tata ruang, lanjut Presiden, sebetulnya dari Menteri BPN bisa menyelesaikan dengan kesepakatan-kesepakatan yang memang harus itu dilakukan.

“Semua hal seperti ini kalau secara detail, kita ini terbelit oleh rutinitas dan tidak berani melihat problem, melihat tantangan-tantangan yang riil kita hadapi. Ya sampai kapanpun kita juga tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada,” tegas Presiden.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengingatkan perlunya mendahulukan kerja yang terintegrasi, kerja tim antar kementerian.

Hadir dalam Sidang Kabinet Paripurna itu antara lain Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, KSP Muldoko, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala BAPPENAS Bambang Brodjonegoro, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.[]

Sumber: rmol

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories