Sikap Jokowi Terhadap Rohingya Pengaruhi Elektabilitas 2019
Presiden Jokowi | foto: republika.co.id
MUSTANIR.COM, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perlunya melakukan aksi nyata menangani tragedi kemanusiaan yang dialami oleh etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. Jokowi juga menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi yang menyebabkan adanya korban jiwa serta ribuan etnis Rohingya yang melarikan diri.
“Saya dengan seluruh rakyat Indonesia, kita menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar. Perlu sebuah aksi nyata bukan hanya pernyataan kecaman-kecaman,” kata Jokowi dalam konferensi persnya di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (3/9).
Jokowi menyampaikan, pemerintah akan terus berkomitmen membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi. Di antaranya yakni dengan mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar dan juga Dhaka, Bangladesh. Serta mengirimkan bantuan kemanusiaan, seperti makanan dan obat-obatan yang diperlukan oleh para pengungsi. (REPUBLIKA.CO.ID, 4/9/2017)
Mengenai hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, pada Minggu (3/9). Menurut dia, sebagai pemimpin negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Jokowi harusnya bisa turun langsung dan berperan aktif dalam mengatasi pembantaian terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar. Dengan demikian, kata Ujang, Jokowi dapat menarik simpati seluruh umat Muslim Indonesia.
“Ini saatnya presiden peduli terhadap nasib umat Islam yang tertindas, teraniaya, dan terbunuh. Setidaknya hal ini akan mengobati kekecewaan umat Islam terhadap Jokowi, terutama jelang Pilpres 2019 mendatang,” ujar Ujang. (CNN Indonesia)
Komentar:
Meskipun demikian, kita semua tentu berharap tidak ada agenda politisasi yang terjadi di tengah krisis kemanusiaan terhadap Umat Islam Rohingya. Krisis genocide ini bukanlah perkara sepele, tetapi perkara besar yang sudah sepatutnya dihadapi dengan mengerahkan segenap upaya baik diplomatik maupun dengan mengerahkan kekuatan militer jika diperlukan. []