Sindir Dana Haji, Ustadz Ismail: Orangnya Diinjak dan Dibrangus, Tapi uangnya Mau Diambil!
“Ini rezim aneh, orangnya diinjak dan dibrangus, tapi uangnya mau diambil!, Tidak tahu malu!,” kata Ismail disela-sela Aksi 287 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017).
“Bayangkan, kita (HTI) diharamkan menyebut istilah khilafah. Menurut Jokowi Perppu ini untuk ormas-ormas yang bertentangan dengan Pancasila. Apakah Pancasila bertentangan dengan khilafah?,” tanya Ismail kepada massa Aksi.
“Tidaaaak,” jawab ribuan massa Aksi.
Dalam catatan Ismail, Perppu Ormas tidak hanya menyasar HTI tetapi juga melarang berkembangnya semua ormas paham yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
“Perppu ini sama saja mengancam dakwah bagi tegaknnya syariah dan nilai-nilai Islam. Melalui Perppu ini, rezim Jokowi mengarah ke represif dan diktator. Tetapi kita datang ke sini, bahwa kita tidak akan mundur sejengkalpun dalam berdakwah membela agama Allah,” tegas Ismail disambut teriakan takbir.
“Inna sholati, wanusuki, wamahyaya wamamati lillahirabbil alamin. Artinya, kita sudah berjanji untuk menyerahkan hidup dan mati kita untuk Allah. Kita berbangsa dan bernegara, berpolitik, berekonomi dan seluruhnya karena Lillah, bukan lighoirullah,” kata dia mengingatkan. (republik.in, 28/7/2017)
Setuju Ustadz, begitulah rezim diktator, represif dan anti Islam. Selama itu menguntungkan maka akan digunakan sekalipun itu uang dana haji. Karena sistem kapitalis tidak melihat halal dan haram. Maka, yuk kembali kepada sistem islam saja dengan menerapkannya secara kaffah. Dengan itu negeri ini menjadi berkah, baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur.