Sulaiman Resto, Restoran Sarat Nilai Dakwah
Selama ini ada anggapan bahwa restoran China identik dengan menu masakan yang mengandung bahan-bahan tidak halal. Anggapan ini coba ditepis oleh Sulaiman Han (42), lelaki Muslim asal daratan Tiongkok dengan membuka Sulaiman Resto di Jalan Batu Ceper No. 73 Jakarta Pusat.
Restoran ini mengkhususkan menu masakan Muslim China etnis Hui di provinsi Shaanxi yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Kendati tengah memproses sertifikasi halal dari LPPOM MUI, Sulaiman menjamin menu-menu yang dihidangkan restoran milikinya 100 halal.
“Restoran ini adalah satu-satunya restoran Muslim Tiongkok yang 100 persen halal, tak usah ragu-ragu” kata Sulaiman Han belum lama ini saat memperkenalkan restorannya.
Sulaiman mengaku bahan-bahan masakannya sebagian besar diimpor dari negeri Tiongkok. Meski berstatus restoran Muslim, tetapi bukan berarti pengunjung Sulaiman Resto seluruhnya adalah Muslim. Banyak juga pengunjung non Muslim yang datang ke resto ini.
Awal mula dibukannya restoran ini berawal dari kunjungan Sulaiman Han ke Indonesia pada 2010. Karena melihat Indonesia mayoritas Muslim ia memiliki tekad untuk membuka restoran di Jakarta dengan semangat untuk merajut persaudaraan antara Muslim Tongkok dengan Indonesia. Sebelum membuka resto di Tanah Air, Sulaiman memiliki tiga restoran di tempat asalnya.
Menu masakan Sulaiman Resto sangat beragam. Diantaranya nasi Xinjiang, mie tarik Lanzhou, makanan panggang/bakar khas Muslim Tiongkok, segala jenis tumisan sayur, satai kambing, paha kambing, juga iga goreng tepung.
Ada juga masakan berbahan tahu yang disebut tahu mapo. Yang tak kalah menarik juga ada terong asam manis yang dimasak begitu lezatnya.
Ibadah Bisnis
Dalam menjalankan roda bisnisnya ini, Sulaiman tidak lupa mensyiarkan dakwah Islam di restoran miliknya. Ketika hidayatullah.com berkesempatan mengunjungi Sulaiman Resto belum lama ini, suasana tenang dan adem begitu terasa sejak pintu masuk.
Pengunjung yang datang di sini akan disambut ucapan salam dari pelayan perempuan berjilbab. Begitu masuk, pengunjung akan langsung melihat kaligrafi bertuliskan Allah dan Muhammad yang terpasang di dinding dekat meja resepsionis.
Di dalam ruangan, pengunjung akan ditemani program dakwah Rodja TV dari layar kaca yang dipasang di beberapa sudut restoran.
Tidak hanya itu, Sulaiman Han juga membuat aturan shalat tepat waktu bagi seluruh karyawannya. Di dalam restoran itu terdapat mushalla nyaman yang dapat digunakan karyawan dan pengunjung.
Jika shalat Jumat tiba, ayah satu anak ini akan bersama-sama karyawannya menuju masjid terdekat. Restoran ditutup hingga selesai shalat Jumat. Sulaiman akan mempersilakan pengunjung untuk menunggu hingga selesai shalat Jumat atau mencari tempat makan lain.
Sulaiman juga selalu mengajarkan untuk mengutamakan ibadah kemudian pekerjaan. Pribadi Sulaiman yang ramah dan bersahabat membuat siapa saja yang berada di dekatnya terasa nyaman. “Dia selalu mengatakan, tidak ada yang tahu kapan kita menghadap Allah. Maka manfaatkan waktu perbanyak ibadah,” ujar salah satu koki.
Soal karyawan, Sulaiman yang belum fasih berbahasa Indonesia ini hanya memperkerjakan karyawan beragama Islam. Bagi karyawan perempuan harus mengenakan jilbab dalam keseharian.
Sumber: hidayatullah.com