Tembak Mati Dubes Rusia, Teladan Seorang Ksatria

Tembak Mati Dubes Rusia, Teladan Seorang Ksatria

Oleh Maaher At-Thuwailibi

Bermula dari perang opini di media sosial tentang aksi penembakan yang dilakukan seorang perwira polisi muslim terhadap Dubes Rusia untuk Turki, Andrey Karlov (yang notabennya adalah ajudan Presiden Rusia, Putin). Sejak awal, saya tidak bernafsu membahas hal beginian. ngga ada waktu. Apalagi memperdebatkannya dengan orang-orang berhati yahudi berjubah Salafi. sikap saya sebagai muslim cukup diam dan sabar mengamati perkembangan. Tidak terburu-buru beropini atau mengomentari sebuah aksi yang zhahirnya membela ISLAM. Karena saya hanya penonton, sedangkan mereka adalah pemain. So, cukup diam dan sabar sambil terus mendoakan kebaikan untuk Islam dan Muslimin.

Namun, dalam rangka upaya kecil menghentikan berbagai opini publik di dunia maya, menghentikan berbagai “komentar miring” kaum nyinyiriun di sosial media, maka kami ingin memberikan sedikit pencerahan terkait masalah ini secara ringkas saja.

Sekarang, kita bicara analisa dari dampak atas pembunuhan dubes rusia. Sebuah analisa yang bisa benar dan bisa pula salah. Artinya, masih bersifat hipotesa. Nisbi. Begini, peristiwa penembakan terhadap Duta besar (Dubes) Rusia untuk Turki di Ankara kemarin bisa berdampak:

1. Rusak hubungan Erdogan-Putin yang selama ini telah dibangun.

2. Rusak evakuasi warga sipil di Aleppo Timur.

3. Peristiwa penembakan ini bisa jadi membuat Rusia perang dengan Turki. Sekali lagi, bisa jadi. Tapi tidak pasti. namanya juga analisa. sedangkan kepastian ada pada kuasa Allah Rabbul ‘Izzah.

4. Tenggelamnya berita tentang Aleppo oleh media barat dan lokal. Hal ini agak sensitif. Karena memang harus di akui bahwa masyarakat kita punya tabiat LATAH. Heboh dan gampang di bikin ribut dengan isu dan berita. kurang sabar dan grusa-grusu. Ditambah lagi media barat yang jelas anti islam.

5. Akan timbul rentetan peristiwa lain yang tak kalah heboh.

Nah, lima analisa ini memang belum jelas gambarannya. Tetapi ini sebatas analisa. sifatnya relatif (nisbi). Namun setidaknya, kita mesti terus mengandalkan KEKUATAN DOA. sekali lagi, KEKUATAN DOA. karena Do’a itu senjata tak terkalahkan bagi orang-orang yang beriman. Dan yang perlu dicatat, Allah adalah sebaik-baik pembuat makar. !

Sebuah Fan Page resmi TV dakwah menyebutkan bahwa dalam Islam membunuh para duta besar bukanlah tindakan yang dibenarkan.

Fan Page resmi dakwah tersebut menyatakan:

“Kita adalah ummat yang tidak pengkhianat terhadap perjanjian (duta besar terjadi atas perjanjian antar negara). Ummat Islam adalah ummat yang siap berhadapan dan bukan yang senang memukul dari belakang. Tindakan maksimal yang ditolerir adalah menutup hubungan diplomatik, “memulangkan” duta besar dan menutup kedutaan.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا

“Barangsiapa membunuh orang kafir mu’ahad, (maka) ia tidak akan mencium bau surga, padahal baunya didapati dari jarak perjalanan empat puluh tahun.

[HR al-Bukhâri, no. 2995].

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan maksud orang kafir mu’ahad, yaitu, “Orang (kafir) yang memiliki perjanjian dengan kaum Muslimin, baik dengan membayar jizyah, perjanjian damai dari pemerintah, atau jaminan keamanan dari seorang Muslim”.

-selesai-

Tanggapan Kami:

1. Rusia sudah tidak punya etika lagi, etika diplomasi dalam hubungan internasional. Penembakan ini belum seberapa dengan kebiadabannya membantai anak-anak, orang-orang tua, para wanita, juga para duta dan utusan.

2. Duta besar Rusia bukan utusan, tetapi mata-mata. Dan ini bukan rahasia lagi. mata-mata semacam dirinya tidak pantas hidup diatas permukaan bumi Allah ini. Jika anda katakan dia sebagai “utusan” sehingga haram dibunuh, maka pertanyaanya adalah apa tugas-tugas dan fungsi seorang duta besar.?! Jelas itu tidak masuk kategori utusan yang dimaksud dalam hadits Rasulullah. Betapapun sudah menjadi rahasia umum bahwa para Dubes Rusia itu biasanya adalah agen KGB alias punya misi intelijen, dan ini adalah pelanggaran terhadap “mu’ahadah”-nya ( jika memang ia betul-betul kafir mu’ahad). Yang namanya mata-mata yang membawa misi intelijen, ya sudah mesti ditumpahkan darahnya. Ini prinsip Ahlus Sunnah, beda dengan Murji’ah atau komplotan gembel berjenggot penjilat penguasa.

3. Sekali lagi, jika anda mengatakan bahwa Dubes Rusia itu kafir mu’ahad yang haram dibunuh, maka benarlah hadits Nabi dan Qaul Ulama tentang Kafir Mu’ahad yang anda nukil tersebut. Secara teori memang benar dan tidak salah. Tapi, mari kita sepakati terlebih dahulu:

– Apa itu kafir mu’ahad ?
– Apa definisi kafir mu’ahad ?
– Siapa yang berhak memberikan jaminan sehingga statusnya menjadi mu’ahad?

LALU, yang lebih substansial lagi adalah, jika memang dia kafir mu’ahad: apakah jaminan-nya masih ada jika negaranya memerangi Islam dan kaum muslimin? Membantai ribuan ummat islam yang terdiri dari anak-anak, wanita, orang tua, dan seterusnya. Apa dia bukan bagian dari kafir harbi?

Maka, dengan penuh lapang dada dan kedamaian hati, kami haturkan ribuan mohon maaf kepada saudara-saudara kami seiman dimanapun antum berada untuk tidak terlalu berkomentar terhadap peristiwa penembakan Dubes Rusia yang terjadi di Ankara Turki kemarin. Apapun dan bagaimanapun pelaku penembakan itu, secara zhahir perbuatannya adalah bentuk WALA’ (KECINTAAN) dia kepada islam dan muslimin. Dan kecintaan itu telah ia buktikan dengan AMAL NYATA yang mengorbankan jiwanya. Bukan amal abal-abal seperti anda dan saya yang hanya bisa BERKOMENTAR di berbagai media sosial.

Kalau hendak mencari udzur, kenapa tidak mencari udzur untuk saudara sesama muslim? Kenapa malah mencari udzur untuk pihak yang memerangi islam? Anda ini muslim sejati atau muslim imitasi.!? semoga anda dan saya bukan tergolong generasi penerus Abdullah Bin Ubay Bin Salul. Ma’aadzallah…

Lalu kemana kritikan antum kepada Jokowi yang berkunjung menemui presiden Iran, Rouhani (sang jagal umat Islam di Aleppo dan seluruh Suriah) ?? Mana kritikan anda? Silahkan datangi pintu istana penguasa dan sampaikan nasehat kepada Ulil Amri mu ! Silahkan… Selama nafasku masih berhembus, ku tunggu kau berangkat Jihad ke bumi Suriah bersama Ulil Amri mu ..! Camkan itu.

Hentikan semua komentarmu terhadap para pembunuh Dubes Rusia itu..

TIDAKKAH TELINGAMU mendengarkan pekik takbir yang di lantunkannya saat menembak si Kafir (Dubes Rusia) itu sambil berteriak:

‎نحن الذين بايعوا محمد على الجهاد

“ Kami adalah orang-orang yang telah berbaiat kepada Muhammad untuk berjihad ”.

Sebuah kalimat yang dulu diucapkan para Sahabat baginda Radulullah di Madinah saat Perang Khandaq. Lalu ia berteriak:

“Kami (ummat islam) mati di Aleppo, sekarang kau mati di sini. Jangan lupakan Aleppo, jangan lupakan Suriah !”

Tidakkah hati anda bergetar hai orang-orang yang beriman..??

Jika memang pelaku penembakan itu salah, semoga Allah mengampuni dosanya dan memaafkan kesalahannya. Dan semoga kesalahan yang sama tidak terulang kembali dimasa mendatang. Namun jika aksi pelaku itu benar dimata Allah ta’ala, maka semoga Allah Ta’ala menerima AMAL JIHADNYA dan MENERIMA KEMATIANNYA sebagai SYAHID. Dan……semoga Allah memberi hidayah kepada tikus-tikus kejepit seperti saya yang hanya mampu berkoar dan berkomentar di dunia maya dan berkutat pada lembaran-lembaran kitab yang tak berujung pangkal. Karena CIRI UTAMA KAUM SALAF SEJATI adalah hidup mulia atau mencari mati dalam syahadah.

Wallahu A’lamu Bis-Shawab…

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories