Agar Mudik Mendapat Berkah, Ini Tipsnya
Agar Mudik Mendapat Berkah, Ini Tipsnya
Ramadhan 1436 H beranjak ke ambang akhir. Seiring dengan menjelang datangnya hari raya Idul Fitri, tradisi sebagian besar bangsa Indonesia adalah pulang (mudik) ke kampung halaman, merayakan hari bahagia bersama sanak dan saudara tercinta.
Bagaimana agar perjalanan panjang selama mudik tetap bisa menjaga konsistensi ibadah, juga menambah berkah? Ini tips mudik yang diberikan oleh Ustadz Dr. Ahmad Zain An-Najah, MA.
- Hendaknya mudik setelah Ramadhan selesai, karena Ramadhan itu sempurnanya sebulan. Sehingga, kita bisa menjalankan puasa dengan khusyuk dan ditutup diakhiri dengan ibadah iktikaf. Kemudian, kita bertakbir di hari raya Idul Fitri.
- Mempersiapkan bekal safar (perjalanan). Ini perlu menjadi perhatian agar kita tidak menjadi beban orang lain di tengah perjalanan.
- Mempersiapkan dan merencanakan tempat untuk beribadah dalam perjalanan. Tempat untuk shalat dan berbuka puasa ketika dalam perjalanan hendaknya direncanakan. Perlu diperhatikan, dalam memilih tempat, kita harus menghindari tempat-tempat yang menimbulkan fitnah. Selain itu, kita juga haru menghindari hal-hal yang membuat kita marah, sehingga tidak mengurangi pahala puasa.
- Safar/mudik bersama orang-orang shalih. Kita tidak dianjurkan bepergian sendirian karena lebih mudah didekati setan. Jika bersama orang-orang shalih, ada yang mengingatkan kita di tengah perjalanan.
- Dibolehkan tidak puasa bagi orang yang melakukan safar (mudik). Mereka juga boleh menjamak dan meng-qhasar shalat lima waktu.
- Banyak berinfak di jalan dan istighfar, supaya terhindar dari kecelakaan dan bahaya.
- Memanfaatkan waktu sebaik mungkin di tengah perjalanan. Jika sudah sampai tujuan, digunakan untuk silaturrahmi dan berdakwah. Jika ada waktu, sebaiknya digunakan untuk menuntut ilmu dan mencari pengalaman.
- Jika sudah selesai, hendaknya langsung kembali. Ini supaya tidak menjadi beban bagi orang-orang yang menanggung kita selama mudik atau safar.