Ayo Lekas, Mumpung Masih Muda

Ayo Lekas, Mumpung Masih Muda

Al-Ustadz Abdullah al-Jakarty

Waktu sangatlah berharga, sampai-sampai Allah bersumpah dengan waktu dalam banyak ayat.

“Demi masa.” (al-‘Ashr: 1)

وَٱلۡعَصۡرِ ١

 “Demi (waktu) fajar, dan malam yang sepuluh.” (al-Fajr: 1—2)

وَٱلۡفَجۡرِ ١ وَلَيَالٍ عَشۡرٖ ٢

 “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang.” (al-Lail: 1—2)

وَٱلَّيۡلِ إِذَا يَغۡشَىٰ ١ وَٱلنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ ٢

 “Demi waktu dhuha (matahari sepenggalah naik), dan demi malam apabila telah sunyi (gelap).” (ad-Dhuha: 1—2)

وَٱلضُّحَىٰ ١ وَٱلَّيۡلِ إِذَا سَجَىٰ ٢

 Hal ini menunjukkan penting dan besarnya kedudukan waktu. Namun, sangat disayangkan, sebagian besar muslimin tidak peduli terhadap waktu. Mereka membiarkannya begitu saja berlalu. Terlebih anak muda, waktu muda yang paling berharga mereka sia-siakan. Sebagian dari mereka suka nongkrong di pinggir jalan, bergadang semalaman. Sebagian lagi main game online seharian, dan sebagian yang lain menghabiskan waktu dengan aktivitas yang tidak bermanfaat, bahkan dengan perbuatan maksiat. Seakan-akan mereka berkata, “Mumpung masih muda, masih banyak waktu untuk bersenang-senang dan berleha-leha.”

Sementara itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Pergunakankanlah lima hal sebelum datangnya lima hal lainnya: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang kefakiranmu (kemiskinanmu), waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan kehidupanmu sebelum datang kematianmu.” (HR. al-Hakim no. 7916. Beliau berkata, “Hadits shahih menurut al-Bukhari dan Muslim.” Hadits ini dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami’ ash-Shaghir no. 1077)

Berkata asy-Syaikh Muhammad al-Imam, “Masa muda adalah masa yang paling berharga dan paling baik bagi seorang hamba. Ketika pemuda menghabiskan masa mudanya di dalam kecerobohan dan kegilaan setelah melakukan maksiat dan dosa di dalam kelalaian, permainan, dan kesia-siaan, datanglah uban (masa tua, -red.). Ini jika dia hidup sampai tua. Jika tidak, sangat banyak orang yang telah mati tanpa sempat mendapati masa tua setelah mereka melakukan musibah ini (menyia-nyiakan masa muda, red). Pemuda yang menghabiskan masa mudanya di dalam kemaksiatan dan kesia-siaan, hal itu adalah musibah. Kita berlindung kepada Allah darinya. Jadi, masa muda adalah sebuah kenikmatan. Jangan melewatinya dengan berbuat maksiat yang menyiksa. Masa muda juga merupakan waktu yang amat berharga, maka janganlah menyia-nyiakannya sehingga kalian rugi dan menyesal.” (Khuthab Fadhilatisy Syaikh Abi Nashr Muhammad al-Imam 2/167)

Wahai para remaja, apakah karena masih muda, kalian terlena dan menyangka bahwa umur masih panjang, sehingga kalian bersantai-santai? Bukankah banyak anak muda yang tidak menjumpai masa tua, meninggal terlebih dahulu daripada para orang tua? Jangan sampai kalian menyesal pada saat penyesalan tidak berguna lagi. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ٱرۡجِعُونِ ٩٩ لَعَلِّيٓ أَعۡمَلُ صَٰلِحٗا

“Hingga apabila datang kematian kepada salah seorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan…’. (al-Mu’minun: 99—100)

Sobat, perhatikanlah perkataan Ibnu Umar berikut ini, sebagai nasihat untukku dan untukmu. Berkata Ibnu ‘Umar ,

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

“Apabila engkau memasuki waktu sore, (segeralah beramal, red.) jangan menunggu datangnya waktu pagi. Apabila engkau memasuki waktu pagi, jangan menunggu datangnya waktu sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. al-Bukhari no. 6416)

Al-Imam al-Hasan al-Bashri berkata, “Tidaklah matahari tenggelam pada suatu hari melainkan aku menyesalinya karena berkurang umurku, tetapi tidak bertambah amalku.”

Maka, ayo lekas, mumpung masih muda, manfaatkan waktu untuk melakukan banyak amal sholeh.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories