Demokrasi Memang Jorok, Kotor, Maling, dan Berkhianat kepada Rakyat

MUSTANIR.net – Akhirnya PKS, PKB, dan Nasdem gabung KIM Plus mendukung Ridwan Kamil maju Pilgub Jakarta. Anies yang sebelumnya diasuh tiga partai yang mengaku Koalisi Perubahan, kini ditelantarkan.

Untuk memuluskan kemenangan KIM Plus, skenarionya calon independen yang tidak independen, diloloskan. Akhirnya terbongkar, KTP dukungan mencatut dari warga Jakarta. Bahkan anak Anies Baswedan pun KTP-nya dicatut mendukung Dharma Pongrekun.

KPU berdalih tidak bisa batalkan status calon independen walau dukungan KTP-nya nyolong. KPU hanya menyarankan rakyat yang dicatut, lapor ke Bawaslu. Cuma di-pingpong.

Calon independen ini cuma mainan, agar tak lawan kotak kosong. Kalau lawan kotak kosong, menangnya tidak elok.

Kalau lawan kotak kosong, khawatir yang menang malah kotak kosong. Pemuja demokrasi jadi malu berkuasa tanpa mandat dari rakyat.

Sebaliknya, rakyat makin paham bahwa demokrasi itu cuma mainan para elite. Rakyat tak punya daulat, rakyat cuma dicatut suaranya, diminta ikut nyoblos, untuk melegitimasi calon pemimpin yang sudah disediakan oligarki dan partai politik.

Rakyat tak pernah punya kedaulatan untuk memilih pemimpin. Rakyat juga tak punya kuasa untuk mengelola pemerintahan. Rakyat cuma dicatut namanya, seolah kekuasaan dijalankan dari, oleh, dan untuk rakyat.

Sudah saatnya rakyat, umat Islam, menyadari bau busuk demokrasi. Segera meninggalkan sistem ini, dan beralih pada perjuangan penegakan syariah dan khilafah melalui metode dakwah.

Tak usah tersihir dengan agitasi memperbaiki sistem dari dalam. Alih-alih memperbaiki, masuk sistem malah menjadikan aktornya rusak parah bersama pelaku yang lain. Alih-alih mengubah atau mewarnai dari dalam, demokrasi justru mewarnai siapa pun yang tercebur di dalamnya.

Lagi pula mereka yang ada di dalam sistem juga tak peduli dengan rakyat setelah berkuasa. Selama ini yang kritis, yang mengambil peran oposisi, adalah rakyat dan aktivis. Gerakan dakwahlah yang membela umat dari penistaan agama oleh Ahok, bukan pejabat demokrasi atau partai politik.

Sudah saatnya umat segera mengambil peta jalan perubahan baru melalui metode dakwah yang mencontoh Nabi ﷺ, dengan visi misi menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam naungan daulah khilafah.

Segera ambil rute perjuangan dengan meniti jalan dakwah. Segera tinggalkan jalan demokrasi. Karena jalan demokrasi akan membuat Anda berulang kali ditipu dan dikhianati oleh politisi.

Jalan dakwah yang hanya akan membimbing Anda berjuang untuk tujuan umat, dan meraih ridlo Allah subḥānahu wa taʿālā. Perjuangan yang akan steril dari tipuan politisi dan oligarki.

Dakwah dengan orientasi yang jelas, yakni untuk menegakkan syariah dan khilafah. Itulah satu-satunya peta jalan perjuangan untuk membangkitkan umat, dan menjadikan hukum Allah subḥānahu wa taʿālā kembali berdaulat di muka bumi.

Allahu akbar! []

Sumber: AK Channel

About Author

Categories