Importir Dan Pedagang Sapi Masih Membutuhkan Tambahan Impor Sapi

pedagang-daging-sapi-melakukan-aksi

Importir Dan Pedagang Sapi Masih Membutuhkan Tambahan Impor Sapi

Mustanir.com – Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging and Feedlot Indonesia Joni Liano mengatakan, setelah aksi mogok berlangsung selama tiga hari pihaknya sudah melakukan pendekatan kepada rumah potong hewan untuk mulai memotong sapi yang saat ini tersedia. Pasalnya, aksi mogok yang dilakukan berkepanjangan dapat menganggu konsumsi masyarakat dan penjualan daging sapi.

Baca Juga: Daging Sapi Langka Dan Mahal, Penjagaan Di Merak Diperketat

“Kita sudah mulai melakukan pendekatan, mudah-mudahan ada titik terang dan kita tunggu saja karena besok adalah hari terakhir,” ujar Joni ketika dihubungi Republika, Selasa (11/8).

Joni mengatakan, saat ini belum ada upaya dari pemerintah untuk duduk bersama dengan asosiasi dan membicarakan persoalan tersebut. Tuntutan dari asosiasi kepada pemerintah tetap sama yakni menambah izin impor sapi untuk kebutuhan sampai akhir tahun ini. Pasalnya, sapi yang di impor tidak bisa langsung dipotong dan harus melalui proses penggemukan selama empat bulan.

Baca Juga: Menteri Kordinator Perekonomian Akan Lakukan Sensus Sapi Tahun Depan

Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pemotong Hewan Indonesia (APHI) Adi Warsito mengatakan, saat ini memang sudah ada evaluasi dan negosiasi namun belum mencapai kesepakatan. Dia memastikan aksi mogok para pedagang sapi tetap akan dilakukan sampai besok.

Senada dengan Joni, Adi juga meminta kepada pemerintah untuk menambah kuota impor sapi.  “Semestinya kuota impor ditambah 150 ribu ekor lagi,” kata Adi.

Menurut Adi, keputusan pemerintah untuk menunjuk bulog sebagai pemegang izin impor sapi belum bisa menjadi solusi yang tepat. Pasalnya kesiapan Bulog untuk menampung sapi impor dan melakukan proses penggemukan masih dipertanyakan. (rol/adj)

Komentar Mustanir.com

Sedikitnya stok persediaan sapi seolah menjadi tamparan bagi pemerintah Indonesia yang menggagas untuk swasembada sapi dalam beberapa tahun ke depan. Pengelolaan yang buruk dan regulasi yang money-based salah satu penyebab terjadinya kelangkaan stok daging sapi di pasaran dan menjadi mahalnya sapi. Hal ini tidaklah mengherankan di dalam sistem ekonomi dan politik kita yang hanya sebagai pemuas hasrat sebagian golongan yang rakus. Bukan tidak mungkin ketersediaan bahan pangan lain akan mengikuti kasus langkanya daging sapi ini. Masihkah percaya dengan sistem pemerintahan saat ini?

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories